Rabu, 24 Juni 2020

Hidup Kekal (1 Petrus 1.4)

"untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu."

Manusia cenderung untuk mendapatkan semua hal yang dipandang bernilai dalam dunia ini. Sebagian orang menginginkan rumah yang bagus dan besar karena itulah yang dipandangnya bernilai. Sebagian orang yang lain menginginkan mobil yang mewah karena baginya hal itulah yang berharga. Sebagian orang yang lain lagi mengejar nilai, prestasi, dan jabatan karena hal-hal itulah yang dianggapnya berharga.

Alkitab mengingatkan kita bahwa semua yang ada didunia ini dapat binasa (bisa hilang), dapat cemar (bisa rusak), dan rapar layu (bisa rusak). Tentu, apa yang Alkitab katakan dapat kita terima. Walaupun kita mempunyai sebuah rumah, mobil, ataupun tabungan yang banyak, semuanya itu bisa rusak bahkan hilang dalam sekejap mata. Hal ini perlu kita sadari dan pikirkan supaya kita belajar untuk menyadari bahwa jika tujuan hidup manusia hanyalah sebatas mengejar hal-hal yang didunia, kita akan berhadapan dengan kekecewaan sebab hal-hal tersebut adalah fana dan bahkan bisa menjerumuskan manusia untuk melupakan Tuhan.

Di sisi yang lain, Alkitab mengingatkan kita bahwa mereka yang mengalami karya keselamatan akan memiliki kehidupan yang penuh pengharapan dan menerima hidup kekal saat kita pergi ke sorga. Hidup kekal itu seperti harta tetapi tidak sama dengan harta duniawi. Harta duniawi bukan saja bersifat fana tetapi juga tidak pernah bisa memberikan kebahagiaan sejati. Hidup yang kekal menunjuk bukan hanya pada hidup yang tdk pernah berakhir tetapi pada kualitas hidup terbaik yang seseorang dapat rasakan dan alami. Hidup yang kekal ini diberikan (bukan didapatkan); Tuhan mengaruniakannya pada kita.

Jika kita sudah memiliki hidup yang kekal, kita seharusnya tidak lagi fokus pada hidup yang sementara dalam dunia ini. Kita perlu bertanggung jawab dalam menjalani hidup di dunia ini tetapi dunia ini pada dasarnya adalah tempat transit; cepat atau lambat kita akan meninggalkannya. Kita harus fokus untuk hidup bagi Tuhan dan selama hidup dalam dunia ini kita punya panggilan untuk bekerja bagi Tuhan dan mengerjakan setiap tugas pelayanan yang Dia percayakan pada kita. 

Tidak ada komentar: