Kamis, 08 Juni 2017

Perbandingan Dua Silsilah

"Inilah silsilah Yesus Kristus, Anak Daud ... " (Matius 1.1)

Alkitab menyebutkan bahwa Yesus Kristus adalah anak Daud. Hari ini kita akan mencoba memikirkan mengenai tokoh Daud dan merenungkan mengapa tokoh ini dipakai Tuhan menjadi nenek moyang Yesus.

Kali pertama kita membaca nama Daud adalah dalam Ruth 4. Dalam teks ini nama Daud dua kali disebutkan yakni dalam ayat 17 dan 22. Dalam dua ayat tersebut, Alkitab menyebutkan bahwa Ruth melahirkan Obed, dan Obed nanti akan memiliki anak, yakni Issai, yang menjadi ayah dari Daud.

Dalam Ruth 4, kita membaca mengenai pertolongan Tuhan dalam kehidupan keluarga Naomi. Naomi pernah mengalami kehidupan yang tragis dimana ia harus kehilangan banyak hal dalam hidupnya. Satu hal yang baik yang dia dapatkan adalah seorang menantu yang bernama Ruth. Pada dasarnya garus keturunan Naomi sudah terputus ketika kedua ananya meninggal; dan bagi orang Israel, tidak memiliki garus keturunan adalah hal yang dipandang menyakinkan sebab orang tersebut sering diidentikan dengan orang yang dihukum Tuhan. Meskipun demikian, kita melihat bahwa Tuhan ternyata berkenan menaruh belas kasihan kepada Naomi. Ia menggerakan Boas untuk mengambil Ruth sebagai istrinya supaya garis keturunan Naomi dan keluarganya tidak terputus.

Anugerah dan penyertaan Tuhan bukan saja diperlihatkan dalam proses perkawinan Boas dan Ruth, namun hal tersebut juga nampak dalam pekerjaan Tuhan dalam mengaruniakan seorang anak bagi keluarga itu. Anak tersebut diberi nama Obed, dan Alkitab mengatakan bahwa nama tersebut dipilih sebab Allah telah mengerjakan hal yang indah dalam hidup Naomi yang tragis; Allah telah memberikan kepada Naomi seorang anak laki-laki sebagai penerus garis keturunan keluarganya. Penyertaan Tuhan tidak akan berhenti pada Naomi, namun juga akan diberikan pada Obed cucunya, sehingga ia kelak akan memiliki anak bernama Isai, yang akan menjadi ayah dari Raja Daud.

Jika kita memikirkan mengenai Daud dan asal usul keluarganya, kita pasti akan melihat karya dan anugerah Tuhan di sana. Kelahiran Daud tidak mungkin akan terjadi jika Tuhan tidak turut campur tangan dalam kehidupan nenek buyutnya Naomi, yang hidupnya sebenarnya sudah tidak punya harapan. Namun anugerah dan karya Tuhan sering diperlihatkan pada orang-orang yang demikian. Dengan demikian, kita melihat bahwa keluarga Daud adalah keluarga yang ada karena anugerah Tuhan.

Lalu apakah ada kaitannya antara silsilah Yesus dan silsilah Daud? Tentu, jika kita membandingkan antara silsilah Daud dan Yesus, keduanya memiliki persamaan dalam hal "campur tangan Tuhan" dalam memeliharakan eksistensi dari nenek moyang mereka yang dalam keadaan tampa harapan. Jika dalam keluarga Daud, Naomi lah yang dalam keadaan tanpa harapan, dalam silsilah Yesus, kita menemukan bahwa nenek moyang Yesus yang dibuang ke Babel mengalami hal yang sama, yakni menjadi orang-orang yang tanpa harapan. 

Di sisi lainnya, kita menemukan bahwa baik dalam keluarga Daud maupun nenek moyang Yesus di pembuangan, Tuhan tetap menunjukkan kasih dan anugerahnya. Dia mengasihi dan bekerja dalam diri orang-orang yang tanpa harapan. 

Hal yang sama kita akan lihat dalam karya dan perkerjaan Yesus dimana Ia datang justru untuk menyelamatkan orang-orang yang tahu dan sadar bahwa diri mereka tanpa pengharapan. Orang-orang yang merasa diri baik, yang merasa diri suci, dan merasa diri tidak lebih baik dari orang lain tidak mendapatkan tempat dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, orang-orang seperti pemungut cukai justru mendapatkan pengampunan dan tempat dalam kerajaan Tuhan.

Dari keluarga Daud, kita belajar bahwa kehidupan yang tragis dapat diubah Tuhan bahkan dipakai Tuhan untuk pekerjaan tangan-NYa. Itulah sebabnya, jika kita merasa bahwa hidup kita tragis dan tidak membuat kita bahagia, jangan putus asa dan berhenti berharap pada Tuhan. Saat kita merasa bahwa kehidupan kita tanpa pengharapan, kita perlu menaruh hidup kita pada Tuhan; saat kita merasa frustasi dengan hidup kita, kita perlu menyerahkan diri pada Tuhan sebab hal itulah yang bisa membuat kita bertahan dalam menjadi masa-masa hidup yang sukar. 

Mari kita mempercayakan hidup pada Tuhan.

Tidak ada komentar: