Rabu, 05 Agustus 2015

Menjaga Kemurniaan Hidup dan Ajaran

"Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya." Yudas 1.5

Yudas menggunakan PL untuk mengingatkan mengenai Tuhan yang berkarya dalam menjaga kemurniaan umat-Nya dengan jalan menghukum dan membuang hal-hal yang dapat membuat umat Tuhan terjerumus dalam dosa atau pemberontakan pada Tuhan. Kisah bagaimana Tuhan menyelamatkan bangsa Israel dari tangan bangsa Mesir dituliskan dalam kitab Keluaran, dan dalam kitab yang sama kita melihat bagaimana Tuhan menghukum orang-orang Israel yang memberontak kepada Tuhan. Tindakan Tuhan dalam menghukum orang-orang Israel yang memberontak kepada Tuhan merupakan sebuah proses pemurniaan untuk memelihara bangsa Israel tetap dalam ikatan perjanjian dengan Tuhan.

Yudas melihat bahwa dalam gereja juga ada orang-orang yang hidup melawan Tuhan. Baik secara moral atau ajaran, mereka melawan kebenaran Tuhan. Kehadiran orang-orang ini dalam jemaat tentunya bisa membuat gereja terbawa arus dan membuat sebagian orang Kristen ikut-ikutan hidup tidak benar dan melawan Tuhan. Meskipun demikian, Yudas percaya bahwa Tuhan akan melindungi kemurniaan umat-Nya sama seperti apa yang Tuhan lakukan sebelumnya atas bangsa Israel saat mereka keluar dari tanah Mesir. Tuhan akan menjaga kemurniaan gereja Tuhan dengan jalan menghukum orang-orang yang hidup melawan serta memberontak kepada Tuhan. 

Satu sisi apa yang Yudas tuliskan adalah penghiburan bagi jemaat Tuhan sebab mereka belajar melihat adanya pemeliharaan Tuhan dalam jemaat Tuhan walaupun pekerjaan kejahatan yang menyesatkan jemaat bergitu kuat. Di sisi yang lain apa yang Yudas tuliskan menjadi peringatan bagi setiap jemaat bahwa mereka haruslah menjaga hidup dan ajaran mereka tetap murni. Sebab Tuhan akan "menghajar" mereka jika mereka hidup sama seperti orang-orang fasik dan sesat. Peringatan ini menjadi seperti "pisau bermata dua" dimana baik orang-orang fasik maupun jemaat sama-sama mendapatkan teguran dan peringatan yang sama. Kepada orang-orang yang hidupnya fasik dan mengikuti ajaran sesat, Yudas mengingatkan dan menegur mereka bahwa Tuhan satu kali akan menghukum dan membinasakan mereka sehingga mereka harus bertobat. Dan kepada jemaat yang belum atau tidak mengikuti ajaran sesat dan hidup menurut cara hidup yang fasik, Yudas juga mengingatkan bahwa kita harus terus menerus menjaga kemurniaan hidup dan ajaran kita.

Bagaimana anda dan saya menjalani hidup? Sebagian orang menjalani hidup yang "cuek" dengan Tuhan bahkan menjalani hidup seolah-olah Tuhan itu tidak ada? orang-orang inilah yang dikenal sebagai "ateis praktis." Apakah kita sudah terjerumus dalam kondisi ini dimana kita menjalani hidup "tanpa Tuhan?" Kondisi seperti ini akan membawa kita cepat atau lambat dalam kehidupan yang jauh dari Tuhan dan dekat dengan penyesatan. Mari kita kembali mencari Tuhan dalam kesehariaan kita.

Tidak ada komentar: