"Saudara-saudaraku..., sementara aku ... berusaha menulis ... tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk ... menasehati kamu, supaya kamu berjuang untuk mempertahankan iman ... ."
Yudas 1.3
Sebagai seorang gembala jemaat, Yudas dipanggil Tuhan untuk memelihara dan menjaga umat Tuhan. melalui surat-surat penggembalaan yang dikirimkan kepada jemaat-jemaat, Yudas berusaha untuk memberikan nasehat-nasehat yang dibutuhkan oleh jemaat supaya mereka dapat bertumbuh dan berbuah dalam pelayanan pekerjaan Tuhan di dunia ini,
Yudas pada mulanya ingin menuliskan sebuah surat mengenai keselamatan. Mungkin Yudas pada mulanya bermaksud menulis sebuah surat penghiburan yang menegaskan akan kepastian keselamatan dan juga penyertaan Tuhan yang pasti dalam kehidupan jemaat Tuhan bahkan saat mereka dalam masa-masa penganiayaan. Meskipun demikian, Yudas melihat bahwa ada hal lain yang lebih mendesak untuk dituliskan yakni mengenai nasehat supaya jemaat berjuang mempertahankan iman mereka. Apakah yang terjadi sehingga Yudas melihat bahwa hal ini begitu mendesak untuk dituliskan?
Dilihat dari isi surat Yudas yang kebanyakan berbicara mengenai ajaran sesat yang sangat berbahaya, maka kemungkinan besar jemaat Tuhan sedang berada dalam bahaya ancaman penyesatan. Penyesatan yang Yudas lihat nampaknya berkaitan erat dengan penyesatan dalam moralitas. Dalam surat Yudas, gambaran mengenai Sodom, kesesatan di zaman Nuh, kesesatan Bileam, dan lainnya digunakan untuk memperlihatkan bahwa jemaat Tuhan sedang hidup ditengah sebuah zaman dan masyarakat yang memberontak terhadap Tuhan. Di sisi yang lain gambaran-gambaran tersebut juga digunakan untuk mengambarkan penyesatan yang bisa jadi terjadi dalam jemaat.
Bisa kita banyangkan betapa mengerikannya jemaat jika ada orang-orang yang hidup seperti orang Sodom dan Gomora, seperti orang-orang yang hidup di zaman Nuh atau seperti Bileam yang hidup rakus dengan harta sampai rela mengorbankan bangsa Israel. Inilah alasan mengapa Yudas menuliskan suratnya supaya mengingatkan jemaat betapa pentingnya mereka berjuang mempertahankan iman mereka.
Yudas melihat persoalan penyesatan dalam moralitas ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendidikan umum seperti pendidikan moral atau etika. Penyesatan adalah masalah iman. Itulah sebabnya maka yang jemaat butuhkan adalah mereka perlu menjaga dan memelihara iman mereka sehingga mereka tidak terpengaruh penyesatan dunia namun mempengaruhi dunia yang sesat dengan iman mereka.
Pernahkah kita memikirkan dan bertaya kepada diri kita sendiri: sebatas mana hidup kita dipengaruhi oleh dunia ini? Apakah kita menjalani hidup yang dipengaruhi dunia ataukah mempengaruhi dunia? Kalau kita mau jujur, pada dasarnya kehidupan kita lebih duniawi ketimbang rohani; cara kita memandang harta? sering kali tidak berbeda dengan orang yang belum percaya kepada Tuhan. Demikian juga dengan cara kita dalam bekerja, bukankah seringkali kita bekerja dengan cara pandang yang sama dengan orang yang tidak percaya yakni cuma bekerja untuk dapat uang.
Bukankah mestinya hidup kita mempengaruhi dunia dan bukan dipengaruhi dunia? Mari kita berdoa kepada Tuhan di dalam segala kelemahan dan keterbatan kita supaya kita mampu hidup berbeda dari dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar