Selasa, 28 Oktober 2014

Mati Hidup Bersama-Sama dengan Tuhan

"... Yesus Kristus ... yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia." 1 Tesalonika 5.10

Apakah arti dari keselamatan? Rasul Paulus menjelaskan bahwa keselamatan itu pada dasarnya adalah kebersatuan hidup antara kita dengan Allah dalam Kristus. pada saat manusia jatuh dalam dosa, maka kehidupan kita terpisah dari Allah, dan akibatnya adalah hidup kita menjadi rusak dan berjalan dalam jalan kebinasaan. Yesus mati bagi kita supaya kita dipersatukan kembali dengan Allah; maksudnya supaya persekutuan kita dengan Tuhan yang putus karena dosa sekarang dapat dipersatukan kembali oleh kematian Yesus.

Bagaimanakah kematian Yesus bisa mempersatukan kita dengan Allah? Makna dari kematian Yesus sangatlah kaya; salah satu dari makna kematian Yesus adalah dalam rangka memperdamaikan kita dengan Allah. Bagaimana kematian Kristus bisa memperdamaikan kita dengan Allah? jawabannya diberikan Alkitab sejak PL; bagaimana dalam PL digambarkan dosa manusia dapat diselesaikan melalui korban; korban itu digunakan untuk memindahkan dosa manusia supaya ia dapat menghadap Tuhan; selama manusia berdosa, ia tidak bisa menghadap Tuhan, makanya manusia butuh korban perndamaian. Yesus telah menjadi korban pendamaian; dalam kematiannya ia menanggung semua dosa kita sehingga kita dimata Tuhan dipandang bukan lagi sebagai orang berdosa, namun sebagai orang benar; hal inilah yang membuat kita sekarang dapat bersekutu dengan Tuhan.

Rasul Paulus mengatakan baik kita berjaga-jaga ataupun tertidur, kebersatuan kita dengan Tuhan akan tetap berlangsung. Yang Rasul Paulus maksudkan dengan berjaga-jaga dan tidur adalah kehidupan seseorang saat ia masih hidup dalam dunia ini ataupun setelah ia meninggal; Paulus menegaskan bahwa persekutuan yang telah dipulihkan Kristus itu akan tetap kita miliki baik saat kita hidup maupun mati. Bahkan dalam surat Filipi, Rasul Paulus mengatakan bahwa kematian bagi dia adalah sebuah keberuntungan sebab hal tersebut akan membawa Paulus kepada persekutuan dengan Kristus yang lebih intim lagi.

Dari apa yang Rasul Paulus bicarakan, kita kembali mengingat akan ajaran mengenai keselamatan bahwa keselamatan itu pada hakekatnya adalah pemulihan hubungan kita dengan Tuhan. Keselamatan memang terkait dengan luputnya kita dari murka Allah, namun di sisi yang lain keselamatan juga terkait dengan persekutuan yang baru yang dimiliki manusia dengan Tuhan. Kedua aspek keselamatan ini sesungguhnya saling terikat; kita tidak akan pernah luput dari murka Allah jika kita tidak pernah memiliki hubungan yang dipulihkan dengan Allah. Itu berarti salah satu aspek yang harus ada dalam diri anak-anak Tuhan adalah hubungan yang baru dengan Allah.

Kita mesti masih ingat dengan Abraham yang Tuhan panggil keluar dari keluarganya. Kita membaca dalam kitab Kejadian bagaimana Tuhan dan Abraham berelasi; bagaimana Abraham berbicara dengan Tuhan dan Tuhan berbicara dengan Abraham. Seperti itulah hubungan yang harusnya ada antara kita dengan Tuhan saat kita percaya kepada Kristus dan menerima keselamatan. Kita bukan hanya menjadi orang yang "yakin akan kepastian keselamatan kita," namun kita menjadi orang yang mempunyai relasi yang baru dengan Tuhan.

Apakah anda dan saya sering berbicara kepada Tuhan? dan Apakah Tuhan juga berbicara kepada anda dan saya. Bagaimanakah cara kita berbicara dengan Tuhan? Tentu melalui doa; dalam doa kita berbicara dengan Tuhan; dan bagaimana cara Tuhan berbicara kepada kita? Tentu melalui firman Tuhan; begitulah pola komunikasi kita dengan Tuhan. Dengan demikian orang yang benar-benar sudah menerima keselamatan maka doa dan belajar firman Tuhan mejadi dua hal yang harus ada dalam diri kita sebab keduanya merupakan tanda dari terjadinya pemulihan relasi antara kita dengan Tuhan.

Sudahkah anda berdoa hari ini? sudahkah juga anda belajar Firman Tuhan hari ini? Berdoalah dan pelajarilah firman Tuhan sebelum anda memulai hari ini atau saat anda menjalani hari ini atau saat anda mengakhiri hari ini.

Selamat menjadi relasi yang indah dengan Tuhan. 

Tidak ada komentar: