Rabu, 24 September 2014

Penderitaan Menjelang Pemuliaan

"Apabila mereka mengatakan: semuanya damai dan aman - maka tiba-tiba mereka ditimpa kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin - mereka pasti tidak akan luput." 1 Tesalonika 5.3

Banyak orang yang cenderung mengabaikan mengenai hari kiamat. Memang sebagian orang ada yang hidup dalam ketakutan dengan hari kiamat, namun kebanyakan kita memilih untuk tidak mau memikirkannya. Kita mungkin berkata "itu urusan nanti."

Jika kita mempelajari bagaimana Tuhan Yesus menggambarkan mengenai tanda-tanda akhir zaman, kita akan melihat bahwa menjelang akhir zaman ada begitu banyak pemderitaan dan kesukaran yang akan menimpa umat manusia. Rasul Paulus pastilah juga mengetahui hal ini; itulah sebabnya pada saat Rasul Paulus menggambarkan orang yang tidak percaya kepada Kristus yang berkata bahwa "semuanya damai dan aman" pastilah menunjuk pada orang-orang yang menikmati kenyaman hidup di atas penderitaan orang lain; bisa jadi orang-orang ini turut serta dalam mendatangkan kesukaran bagi orang lain. Rasul Paulus mengatakan bahwa orang-orang ini tidak akan pernah siap dalam menghadapi kedatangan Tuhan, dan saat Tuhan datang yang kedua kalinya, mereka akan mengalami penderitaan hebat seperti halnya seorang ibu yang akan melahirkan anak.

Dari apa yang kita pelajari, kita kembali bersentuhan dengan ajaran mengenai akhir zaman, khususnya mengenai tanda-tanda kedatangan Tuhan, yang salah satunya berkaitan dengan penderitaan umat manusia. Penderitaan yang akan menimpa umat manusia merupakan alat uji bagi orang percaya supaya melaluinya kita dibentuk Tuhan dan dimurnikan Tuhan; itulah sebabnya bagi orang-orang percaya penderitaan akhir zaman bukanlab alat yang akan menghancurkan kita, namun alat yang akan memurnikan kita. Tentu, untuk dapat bertahan dalam proses pemurniaan ini, kota benar-benar membutuhkan anugerah dan pertolongan Tuhan. Di sisi yang lain, penderitaan akhir zaman bagi orang yang belum percaya menjadi teguran dan penghukuman atas ketidakpercayaan dan pemberontakan mereka kepada Tuhan.

Dari ajaran iman yang kita pelajari di atas, kita seharusnya belajar melihat penderitaan dan kesukaran yang kita harus hadapu dengan kaca mata atau sudut pandang yang berbeda; oleh karena kita tahu bahwa tujuan dari penderitaan dan kesukaran yang kita hadapi adalah baik; bahkan dalam menjalani penderitaan atau kesukaran hidup ini ternyata ada tangan Tuhan yang terus menyertai, maka kita seharusnya belajar untuk menjalani masa-masa sukar hidup kota dengan lapang dada bahkan dengan sukacita danucapan syukur. Tentu kita tidak letawa-ketawa sendirian saat kita mengalami kesedihan; namun saat kita mengalami hal tersebut kita tetap mau datang kepada Tuhan dengan penuh pengharapan dan itulah yang membuat kita tetap bisa bersukacita menghadapi tantangan hidup tersebut. Tentunya tidak mudah bagi kita untuk hidup seperti ini; kita benar-benar membutuhkan anugerah Tuhan dan benar-benar harus belajar percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.

Tidak ada komentar: