Senin, 22 September 2014

Generasi Cuek

"... kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan ini." 
1 Tesalonika 4:17-18

Kita hidup di zaman yang begitu cepat berubah. Perubahan memang tidak selalu buruk, namun perubahan bisa membawa danpak yang buruk. Salah satu perubahan yang berdampak buruk adalah sikap kita terhadap sesama yang dari hari ke hari menjadi cenderung "masa bodoh." Kalaupun kita belum sampai di fase seperti itu, namun banyak diantara kita yang hidup dalam pemahaman bahwa kita "tidak perlu mencampuri urusan orang lain," apalagi "urusan pribadi."

Rasul Paulus ingin supaya jemaat dapat saling menguatkan saat mereka dalam pergumulan menghadapi pertanyaan mengenai kematian dari orang-orang yang mereka kasihi. Rasul Paulus memandang bahwa walaupun seseorang dapat belajar kebenaran Firman Tuhan secara pribadi, namun setiap jemaat Tuhan dipanggil untuk memperhatikan sesama jemaat yang lain; itulah sebabnya rasul Paulus memberikan nasehat supaya apa yang telah mereka pelajari dan pahami, yakni kebenaran Allah yang begitu menghiburkan mengenai penyertaan Allah bagi orang-orang yang sudah ada dalam Tuhan baik saat mereka hidup maupun mati, dibagikan dan disharingkan dengan sesama orang percaya sehingga mereka dapat saling menghiburkan dan menguatkan. 

Dari apa yang Rasul Paulus ajarkan, kita melihat bahwa ada kaitan yang penting dari nasehat rasul Paulus dalam bacaan di atas dengan ajaran iman kita mengenai gereja. Dalam ajaran iman Kristen, kita berpegang pada keyakinan bahwa semua orang percaya adalah imamat yang rajani; yang dimaksudkan dengan istilah imamat yang rajani adalah imam-imam yang melayani raja; tentu saja yang dimaksudkan dengan "raja" disini menunjuk kepada Tuhan, dan imam-iman yang dimaksudkan menunjuk pada semua orang percaya. Ajaran ini sangatlah indah sebab dalam PL, kita menemukan bahwa tidak semua orang disebut dan dipanggil sebagai imam; hanya orang-orang tertentu saja misalnya lahir dari keturunan Lewi dan ia haruslah seorang pria. Namun, setelah Kristus datang, Alkitab mengajar kita bahwa semua orang percaya (bukan hanya keturunan Lewi dan bukan hanya laki-laki) adalah imam-imam Tuhan. Kita tahu bahwa seorang imam dipanggil Tuhan untuk melayani dalam rumah Allah; dan rumah Allah bagi kita sekarang adalah "gereja." Tentu yang dimaksudkan dengan gereja bukanlah gedung atau organisasinya, namun orang-orang dalamnya. Itulah sebabnya jika kita berpegang pada keyakinan bahwa semua orang percaya adalah imamat yang rajani, maka konsekuensinya semua orang percaya memiliki panggilan untuk melayani sesama umat Tuhan yang adalah gereja Tuhan yang sejati; dan salah satu bentuk pelayanan yang kita bisa lakukan adalah dengan "saling memberikan penghiburan atau nasehat yang menguatkan."

Tentu panggilan yang mulai ini tidak bisa kita lakukan jika (i) kita masih belum dewasa dalam Tuhan; sebab seseorang yang belum dewasa, ia masih berpusatkan pada diri sendiri (tidak mampu melihat kepentingan/pergumulan orang lain) dan tidak memiliki pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Firman Tuhan sehingga tidak mungkin mampu memberikan nasehat dengan benar kepada sesama jemaat yang lain; (ii) kita memilih untuk menempatkan diri kita sebagai orang yang "tidak mau ikut campur urusan orang lain," satu sisi hal ini memang ada baiknya sebab orang-orang yang suka mencampuri urusan orang lain sering kali membuat kehidupan orang lain tambah runyam; namun disisi yang lain hal ini juga tidak sepenuhnya benar sebab "tidak mencampuri urusan orang lain" tidaklah berarti kita tidak peduli dengan orang lain; kita tetap harus menjadi orang yang mempedulikan orang lain, mau memberikan masukan dan penghiburan kepada orang lain yang sedang bergumul; namun tetap membatasi dirinya pada aspek-aspek yang memang menjadi bagian dari panggilannya.

Apakah yang harus kita lakukan hari ini? mari kita coba mengingat siapakah orang-orang yang ada disekitar kita yang hari ini membutuhkan penghiburan ataupun nasehat karena mereka bergumul dengan sesuatu hal. Tentu sebelum memberikan masukkan tertentu, mari kita pikirkan hal apa yang seharusnya kita katakan yang sesusai dengan kebenaran Firman Tuhan yang bisa menguatkan orang tersebut; kemudian datangi atau telponlah dan hiburkan serta kuatkan orang tersebut. 


Tidak ada komentar: