Minggu, 08 Juni 2014

Takut Akan Kematian

"karena jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia." 1 Tesalonika 4:14

 Rasul Paulus membuat perbandingkan antara apa yang Kristus alami dalam kematian dengan apa yang akan kita alami; sama seperti Kristus telah mengalami yang namanya kematian, namun kemudian dibangkitkan oleh Allah, demikianlah orang-orang Kristen akan mengalami hal yang sama. Kebanyakan kita akan mati, kecuali orang-orang yang masih hidup saat Tuhan datang yang kedua kalinya, meskipun demikian kematian bagi kita bukanlah hal yang menakutkan lagi; mengapa demikian? Setidaknya kita akan menemukan dua alasan dari pertanyaan tersebut.

Alasan pertama adalah sebab kuasa maut telah dikalahkan oleh Kristus; itulah sebabnya walaupun secara fisik seorang percaya tetap mengalami kematian, namun maut tidaklah menguasai diri kita. Dengan kata lain, walaupun secara fisik kita mengalami kematian, namun penghukuman dosa dan penderitaan dari kematian tidak akan menyentuh diri kita. Hal inilah yang membuat Rasul Paulus menyatakan bahwa kematian bagi dia adalah sebuah keuntungan; di sisi yang lainnya Paulus juga mengatakan bahwa kehidupan diluar tubuh (menunjuk pada kondisi seseorang yang meninggal) bagi orang percaya adalah jauh lebih membahagiakan. Hal inilah yang menjadi penghiburan sekaligus pengharapan dari orang-orang percaya bahwa kalupun satu kali nanti hidup kita dan hidup saudara-sudara yang kita kasihi akan berakhir, namun kematian bukan lagi sesuatu yang perlu ditakutkan sebab kematian justru membawa kita pada kebahagiaan.

Alasan kedua adalah sebab saat kita meninggalkan dunia ini ada Allah yang akan memimpin kita untuk tinggal bersama-sama dengan Yesus. Dalam terjemahan LAI, kita membaca bahwa Allah akan mengumpulkan orang-orang yang telah meningal bersama-sama dengan dia; istilah "mengumpulkan" dalam bahasa Yunaninya pada dasarnya berarti "memimpin.' Jadi, saat seseorang meninggalkan dunia ini, Allah tidak akan membiarkan dia pergi ke tempat yang tidak jelas ataupun menjadi semacam "roh gentayangan," namun Allah akan memimpin orang tersebut untuk tinggal dan hidup bersama-sama dengan Kristus. Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru selamat kita; ia adalah pribadi Allah yang sangat mengasihi kita yang rela menyerahkan nyawanya bagi kita; dan pribadi yang penuh kasih itu menantikan kehadiran kita saat kita meninggalkan dunia ini.

Ada banyak orang, termasuk orang-orang Kristen, yang masih takut dengan kematian. Hal ini terjadi karena kita tidak pernah tahu seperti apakah kehidupan setelah kematian itu. Alkitab memang menegaskan bahwa setelah kematian hanya dua posisi yang seseorang bisa miliki yakni posisi sebagai orang-orang yang terhukum dan posisi orang-orang yang dibenarkan. Jika kita tidak percaya kepada Yesus dan hidup melawan kehendak Dia, maka kita akan memiliki posisi sebagai orang-orang yang terhukum saat kita meninggal dunia. Sebaliknya, jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus dan hidup sungguh-sungguh bagi Dia, maka saat kita meninggal kita akan memiliki posisi sebagai orang-orang yang dibenarkan; semuanya bergantung pada apakah kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus ataukah tidak. Apakah anda dan saya sungguh-sungguh percaya kepada Yesus? Tahu dari mana bahwa anda sungguh-sungguh percaya kepada Yesus? Mari kita pikirkan kedua pertanyaan tersebut pada hari ini, mohonlah kekuatan dari Tuhan supaya kita dapat melihat kesejatiaan diri kita dalam terang Tuhan.

Tidak ada komentar: