Selasa, 10 Juni 2014

Injil Dalam Perjanjian Lama

"Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci." Roma 1:2

Saya pernah beberapa kali mendapatkan pertanyaan dari jemaat mengenai orang-orang yang hidup dalam masa PL yang menurutnya belum pernah mendengar tentang Kristus mengenai bagaimana keselamatan mereka. Dalam surat Roma di atas, Paulus mengatakan bahwa pemberitaan injil yang dia sampaikan adalah berita yang sebenarnya telah disampaikan oleh para nabi dalam PL melalui kitab-kitab suci. Berdasarkan apa yang Rasul Paulus tuliskan, kita mendapatkan pengertian bahwa (i) Paulus pada dasarnya menyampaikan pesan yang sama dengan para nabi dalam PL, yakni mengenai Kristus dan keselamatan; (ii) para nabi PL sebenarnya sudah memberitakan mengenai Kristus dan keselamatan, walaupun berbeda dalam bahasa dan penjelasannya; jika kita membaca kesaksian Lukas mengenai perkataan Yesus dalam Luk. 24:27, kita mendapatkan keterangan dari perkataan Yesus bahwa kitab-kitab PL berbicara mengenai diri-Nya; (iii) Paulus juga menegaskan bahwa berita injil itu disampaikan bukan oleh satu atau dua nabi, namun oleh semua nabi; itulah sebabnya Paulus menggunakan bentuk jamak (kitab-kitab suci) waktu ia menyebutkan kesaksian injil dalam PL.

Kita melihat bahwa Allah begitu mengasihi manusia baik orang-orang yang hidup dalam masa PL maupun kepada kita orang-orang yang hidup di zaman sekarang. Tuhan pastilah melihat segala kelemahan kita dalam menangkap pesan dan kasih Tuhan, sehingga baik pesan dan kasih Tuhan terus menerus disampaikan kepada manusia khususnya melalui pemberitaan firman Tuhan. Alkitab terbentuk tentunya sebagai bagian dari pemerliharaan Tuhan bagi umat Tuhan dan bagi umat manusia supaya kita bisa membaca dan melihat pesan dan kasih Tuhan kepada kita. Hal ini membuat Alkitab menjadi sangat penting bagi kita baik untuk menolong diri sendiri melihat pesan, karya dan kasih Tuhan pada umat-Nya, maupun bagi orang lain khususnya yang belum percaya kepada Kristus supaya mereka dalam membaca dan melihat pesan, karya dan kasih Tuhan yang juga ditujukan bagi mereka.

Meskipun demikian, tantangan atau masalah yang kita hadapi adalah Alkitab yang merupakan pesan dan kesaksian dari karya dan kasih Tuhan, tentunya perlu dibaca dan diwartakan supaya baik kita maupun orang lain dapat memahami pesan dalamnya. Tentu persoalan lain yang muncul adalah kita berhadapan dengan berbagai tantangan yang membuat kita tidak membaca dan memberitakan kitab suci kepada orang lain. Salah satu tantangan yang kita hadapi dalam membaca kitab suci adalah "tidak adanya waktu" yang rela kita berikan untuk membacanya; kita hidup dalam dunia yang sangat sibuk dan menyita waktu kita, dan dalam keadaan yang seperti ini "membaca Firman Tuhan" dapat membuat kita kehilangan waktu yang mungkin kita anggap sangat berharga; namun yang menjadi persoalan adalah apakah "membaca Firman Tuhan" adalah penting dan bernilai bagi kita? jika kita melihatnya sebagai hal yang penting dan bernilai, tentu kita akan bersedia meluangkan waktu untuknya. Selain hal diatas, tentu ada banyak tantangan lain, misalnya saja malas untuk membacanya, tidak mengerti, dsb.

Kita harus mengakui memang untuk melakukan hal yang baik, benar dan mulian tidaklah mudah; selalau ada tantangan dan harga yang harus kita bayarkan supaya kita dapat melakukannya. Kita harus berpikir bahwa jika Tuhan selama umat manusia ada selalu berbicara kepada kita, itu berarti Tuhan ingin kita mendengar apa yang dia katakan; jika Tuhan kemudian memeliharakan firman-Nya dan dapat menjadi seperti buku seperti yang kita miliki sekarang, itu menunjukkan perhatian yang sangat besar dari Tuhan bagi kita supaya kita mendengar dan membangun hubungan yang persoanal dengannya. Mengapa kita tidak mau membalas perhatian Tuhan yang sedemikian besar? mengapa kita menolak cinta kasih Tuhan yang sedemikian dalam? Saat kita mengabaikan apa yang dia ingin katakan, mengabaikan ajakan Tuhan untuk dapat berkomunikasi dengan Dia, kita sebenarnya sedang menolak Dia dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: