Perkataan Rasul Paulus diatas sebenarnya adalah rangkaian dari 3 nasehat yang Paulus berikan kepada jemaat mulai dari ayat 10. Dalam ayat 10 Paulus menasehatkan supaya jemaat Tesalonika makin bertumbuh dalam kasih; dan dalam ayat 11 Paulus menyampaikan dua nasehat lainnya. Nasehat pertama yang Paulus sampaikan dalam ayat 11 adalah supaya jemaat "menganggap sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang." Dalam Alkitab bahasa Yunani istilah yang digunakan adalah supaya kamu mencintai hal-hal yang terhormat sehingga hidup damai/tenang. Paulus menasehatkan supaya jemaat Tesalonika mengejar kehidupan yang baik dan benar; yang dimaksudkan dengan kehidupan yang baik dan benar adalah kehidupan yang didasarkan atas ukuran kebenaran Tuhan; kehidupan yang seperti ini menurut Paulus akan membawa seseorang kepada hidup yang membahagiakan atau memuaskan.
Banyak orang Kristen menganggap bahwa hidup benar dan baik itu melelahkan dan menjemukan. Cara pandang yang demikian adalah salah dan mencerminkan bahwa kita belum ada dalam Tuhan. Saat kita percaya kepada Kristus, kita mengalami pembaharuan natur dimana kita diubahkan Tuhan untuk tidak lagi hidup sebagai orang yang menyukai dosa, namun orang yang hidup benci dengan dosa. Itulah sebabnya bagi seorang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, hidup dalam kebenaran dan kebaikan (hidu seturut dengan kehendak Tuhan) bukanlah beban, namun hal yang menyenangkan. Sebaliknya, kehidupan dalam dosa dan kecemaran, bagi seorang yang benar-benar dalam Tuhan merupakan sebuah penderitaan walaupun kelihatannya menyenangkan. Alkitab memberikan nasehat kepada kita supaya kita terus mencintai hidup yang terhormat, dan jika kita menjalani hidup yang terhormat, maka kita akan dibawa kepada suatu kebahagiaan hidup.
Nasehat kedua yang Paulus ajarkan kepada jemaat Tesalonika adalah supaya jemaat bekerja keras dengan tangan mereka. Paulus memberikan nasehat ini sebab ada sebagian orang yang karena salah mengerti ajaran tentang kedatangan Tuhan sehingga mereka tidak mau bekerja lagi; sebagain jemaat yang lain ada yang merasa bahwa mereka harus mencari pengetahuan dan hikmat sehingga mereka tidak mau lagi bekerja dan kehidupan mereka kemudian menjadi beban bagi jemaat yang lain. Kondisi yang seperti ini membuat Paulus menuliskan nasehatnya bahwa setiap orang Kristen haruslah bekerja keras; mereka tidak boleh memanfaatkan orang lain demi kepentingan mereka, disisi yang lainnya, mereka juga tidak boleh melalaikan tanggung jawab mereka untuk bekerja keras untuk kehidupan mereka sendiri.
Nasehat yang disampaikan Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa bekerja keras merupakan bagian dari karakter kristiani kita. Kita harus memandang "bekerja" sebagai panggilan yang mulia dari Tuhan. Sebagian orang memandang bekerja itu sebagai akibat dari dosa; hal ini salah sebab manusia sudah dipanggil untuk bekerja bagi Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa. Itulah sebabnya, bekerja bagi kita adalah sebuah panggilan hidup yang indah dan mulia; dan dalam bekerja kita pun perlu bekerja dengan tekun dan penuh tanggung jawab; hal ini tentu tidak berarti bahwa kita harus jadi orang yang "gila kerja" dan menjadika kerja sebagai berhala; kita harus bekerja dalam Tuhan, artinya mengerjakan segala sesuatu untuk Tuhan. Itulah panggilan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar