Kamis, 01 Mei 2014

Menjalani Hidup Yang Berkenan Pada Allah

"Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasehatkan kamu dalam Tuhan Yesus: kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang kamu telah turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih sungguh-sungguh lagi." 1Tesalonika 4:1

Rasul Paulus telah mengajarkan kepada jemaat pentingnya untuk memiliki hidup yang berkenan kepada Allah. Hidup yang berkenan kepada Allah pastilah menunjuk pada hidup yang taat pada perintah Tuhan dalam firman-Nya. Jemaat Tesalonika telah melakukan apa yang Paulus ajarkan, namun Paulus tahu bahwa hidup yang berkenan kepada Allah merupakan sebuah proses hidup yang panjang; itulah sebabnya Paulus menasehatkan supaya jemaat Tesalonika dengan penuh kesungguhan tetap menjalani hidup yang benar bahkan bertumbuh dalam kehidupan yang benar tersebut.

Dalam menjalani proses pertumbuhan dalam hidup yang benar dibutuhkan baik kekuatan dari Tuhan maupun disiplin dari pihak manusia. Tuhan Yesus pernah mengingatkan bahwa Ia adalah pokok anggur dan kita adalah carang-carangnya, kita tidak akan pernah bisa berbuah dari diri kita sendiri. Itulah sebabnya, kita harus bergantung berharap kepada Tuhan dalam menjalani perjalanan hidup kita dalam mengikut Tuhan. Di sisi yang lainnya, kita juga membutuhkan disiplin rohani supaya kita dapat tetap setia dan bertumbuh dalam menjalani hidup yang berkenan kepada Allah. Dari sekian banyak disiplin rohani yang ada, merenungkan Firman Tuhan dan doa adalah dua disiplin rohani yang penting. Merenungkan Firman Tuhan menolong kita mengerti kehendak Tuhan dan doa menjadi sarana kebergantungan kita pada Tuhan yang juga akan membentuk ketekunan diri kita.

Sebagian orang Kristen memandang bahwa menjalani hidup yang berkenan kepada Allah adalah hal yang mustahil untuk kita dapat lakukan dalam dunia yang rusak ini. Dunia kita memang telah rusak dan busuk, namun hal ini tidak berarti bahwa dunia kita tanpa harapan. Kehidupan orang Kristen yang taat kepada Tuhan yang hidupnya berkenan kepada Tuhan sebenarnya akan menjadi pencegah dan penahan rusaknya dunia ini. Tuhan Yesus sendiri mengingatkan bahwa hidup kita adalah garam dan terang dunia; fungsi dari garam yang mencegah pembusukan dan terang yang menghalau kegelapan adalah gambaran yang diberikan bagi hidup orang percaya dalam dunia ini. Meskipun demikian, apakah yang terjadi jika orang-orang Kristen menjalani hidup yang tidak berkenan dihadapan Tuhan? Jika hal tersebut terjadi, kita akan menjadi garam yang tidak asin dan terang yang tidak bercahaya, yang tidak ada lagi gunanya selain diinjak dan dibuang orang. Jadi, menjalani hidup yang taat dan berkenan di hadapan Tuhan merupakan panggilan Tuhan bagi kita dalam dunia ini dan menjadi tujuan existensi kita dalam dunia ini.

Tidak ada komentar: