Rabu, 30 April 2014

Bukan Sekedar Dilihat Dari Perjuangan (1 Tesalonika 3:13)

"Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, dihadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya." 1 Tesalonika 3:13

Paulus memiliki kerinduan supaya jemaat Tesalonika bertumbuh baik dalam kasih maupun kesucian. Paulus menyadari bahwa saat Tuhan datang yang kedua kalinya, Ia akan menghakimi semua orang termasuk anak-anak Tuhan. Itulah sebabnya, kesalehan dan kesucian hidup haruslah menjadi bagian dari kehidupan umat Tuhan. Walaupun selama kita hidup dalam dunia ini, kita tidak mungkin memiliki kesucian dan kesalehan hidup yang sepenuhnya, namun hal tersebut tidak berarti kita boleh untuk tidak berjuang keras untuk mengusahakannya.

Tuntutan untuk memenuhi perintah Tuhan secara sempurna telah dikerjakan oleh Kristus bagi kita; itulah sebabnya walaupun kesalehan hidup kita tidak sempurna, tetapi karena kita ada dalam Kristus, maka yang Tuhan lihat bukanlah ketidaksempurnaan diri kita, namun kesempurnaan karya Kristus dalam kita. Meskipun demikian, Tuhan tetap mengkehendaki setiap kita sungguh-sungguh menjalankan hidup yang saleh.

Ada seorang pergi ke tempat praktek dokter; waktu ia memasuki tempat praktek dokter tersebut, orang tersebut melihat tempat tersebut sangatlah kurang tertata dengan baik; hampir tidak ada lukisan dalam ruang dokter tersebut. Hanya ada sebuah lukisan kecil di meja kerja dokter tersebut, sebuah lukisan yang dibuat dari krayon dengan gambar yang tidak jelas. Lalu orang tersebut bertanya kepada sang dokter, mengapa hanya ada lukisan tersebut di ruangnya. Lalu sang dokter berkata bahwa walaupun lukisan itu tidaklah memiliki nilai estetika yang tinggi, namun oleh karena lukisan itu dibuat oleh anaknya yang melukis dengan perasaan sayang kepada ayahnya, maka lukisan tersebut menjadi sangat berarti bagi sang dokter.

Tuhan pun melihat hal yang sama; mungkin yang kita kerjakan bagi Tuhan tidaklah sempurna, kurang dalam banyak hal, bahkan penuh dengan kelemahan; namun, jika segala hal yang kita perbuat bagi Tuhan itu didasarkan atas kasih kita yang tulus kepada Tuhan, maka apa yang kita perbuat bagi Tuhan pastilah dihargai oleh Tuhan. Hal yang sama berlaku dengan kesucian dan kesalehan hidup kita; kita mungkin tidak mampu secara sempurna memenuhi semua tuntutan Tuhan, namun jika kita sungguh-sungguh mentaati Tuhan karena kita mengasihi Tuhan, pastilah ia berkenan menerima persembahan hidup kita. Sebaliknya, sebaik apapun persembahan hidup kita pada Tuhan, jika kita melakukannya bukan karena dasar/motivasi kasih, maka semuanya tidaklah bernilai.

Jadi, walaupun kita sudah seharusnya sungguh-sungguh berjuang untuk kesalehan hidup kita; namun yang jauh lebih penting adalah motivasi kita dibalik jerih lelah dan perjuangan kita untuk hidup kudus dan saleh. Kasih adalah satu-satunya motif yang dapat mengerakkan kita untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan.


Tidak ada komentar: