Kamis, 10 April 2014

Tidak Sembarang Memuji Dan Tidak Mencari Pujian (1 Tesalonika 2:5-6)

Karena kami tidak pernah bermulut manis hal itu kamu ketahui dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi Allah adalah saksi juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
1 Tesalonika 2:5-6

Paulus menegaskan kepada jemaat Tesalonika bahwa ketulusan dan kemurniaannya motivasi dalam pelayanan diperlihatkan oleh sikapnya yang tidak pernah berupaya untuk memanfaatkan jemaat untuk kepentingannya sendiri. Saat orang-orang tertentu mencoba menggunakan ucapan yang manis untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, Paulus mengatakan bahwa ia tidak melakukan hal yang demikian; Allah adalah saksinya bagaimana Paulus menjaga hati dan motivasinya dalam melayani Tuhan. Paulus mengatakan walaupun sebagai rasul yang pernah melayani jemaat Tesalonika ia berhak untuk mendapatkan perhatian dan rasa hormat dari jemaat, namun Rasul Paulus tidak pernah menjadikan hal-hal tersebut sebagai dasar atau motivasi dari pelayanannya. Dengan kata lain, Paulus hanya melayani Tuhan; hal-hal lainnya tidaklah penting lagi bagi dia.

Kita harus banyak belajar dari rasul Paulus dalam hal menjaga motivasi dan kemurniaan kita dalam melayani Tuhan ataupun sesama. Apa yang Paulus katakan mengenai "menggunakan mulut manis" untuk mendapatkan keuntungan pribadi biasa kita lihat bahkan kita mungkin juga melakukan hal tersebut. Kita harus belajar menjadi orang yang tulus dan dapat dipercaya; kalaupun kita memuji seseorang, hendaknya kita melakukan itu karena kita memang murni dan tulus dengan pujian kita; janganlah kita memuji orang lain sekedar supaya kita mendapatkan sesuatu dari orang tersebut. Demikian juga dengan keinginan kita untuk mendapatkan pujian dan penghargaan dari orang lain, hendaknya kedua hal ini jangan menjadi dasar atau motivasi kita dalam melayani Tuhan dan sesama; jangan sampai hanya gara-gara tidak ada yang memuji diri kita dalam pelayanan, kita kemudian menjadi patah semangat dan mundur dari pelayanan.

Bagaimanakah caranya supaya kita dapat memiliki motivasi yang murni dalam mengikut Tuhan, melayani Tuhan dan sesama? Motivasi yang murni atau tulus dalam pelayanan adalah buah dari kehadiran Roh Kudus dalam diri kita; tanpa kehadiran Roh Kudus kita akan menjadi seorang yang berpusatkan pada diri sendiri dan memiliki sifat dan karakter yang egois; kehadiran Roh Kudus dalam hidup orang percaya memperbaharui diri kita dari dalam; memperbaharui bukan saja konsep diri kita, namun juga memperbaharui motivasi kita dalam mengikut Tuhan, melayani Tuhan dan sesama. Selain itu Firman Tuhan juga mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses pemurniaan diri kita dan motivasi kita; itulah sebabnya Firman Tuhan penting untuk selalau kita pelajari dan pikirkan sebab Roh Kudus akan bekerja melalaui Firman Tuhan dalam memurnikan diri kita. Dan yang terakhir, Tuhan juga membentuk kita melalui pengalaman-pengalaman hidup yang pahit atau tidak menyenangkan dalam membentuk diri kita menjadi orang yang lebih murni dan tulus dalam mengikut Tuhan, melayani Tuhan dan sesama; itulah sebabnya penting sekali bagi kita untuk selalu belajar dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut.

Tidak ada komentar: