Selasa, 15 April 2014

Karya Tuhan dan Komitmen Kita

Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh-sungguh demikian sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
1 Tesalonika 2:13

Saat Paulus mendengar dan melihat bagaimana pertumbuhan iman dan karakter dari jemaat Tesalonika, Paulus bekata bahwa ia selalu mengucap syukur kepada Allah. Paulus melihat bagaimana Firman Allah bekerja secara luar biasa dalam diri jemaat Tesalonika, Firman itu mengubahkan jemaat tersebut menjadi orang-orang Kristen yang bertumbuh. Paulus tahu bahwa Firman Allah berkuasa untuk memberikan pertumbuhan kepada orang percaya, namun di sisi yang lainnya Paulus juga mengerti bahwa Tuhan tidak bekerja sendirian, Tuhan bekerja melalui kita. Itulah sebabnya saat Paulus melihat bagaimana jemaat Tesalonika sangat menghargai Firman Tuhan dan memberi diri mereka untuk diajar dan dipimpin oleh kebenaran Firman Tuhan, maka pertumbuhan iman pun terjadi.

Dari apa yang Paulus bicarakan kita belajar mengenai baik pentingnya Firman Tuhan dalam kehidupan manusia maupun mengenai pentingnya kerelaan dan rasa hormat dari orang percaya dalam mempelajari dan menerima Firman Tuhan. Firman Tuhan memang berkuasa untuk membawa seseorang kepada Kristus dan membentuk kehidupan orang tersebut menjadi seorang yang bertumbuh; namun Firman Tuhan akan bekerja dengan efektif dalam diri seseorang jika orang tersebut terbuka dengan kebenaran Firman Tuhan. Dalam konteks kelahiran baru dan pembenaran (bagaimana seseorang dibenarkan Tuhan), orang-orang percaya memang hanya mengalami hal tersebut karena anugerah Allah yang diterima dengan iman; namun dalam proses pembaharuan hidup setelah seseorang dalam Tuhan (yang sering disebut dengan istilah "sanctification' atau penyucian), Tuhan bekerja dalam kita; artinya Tuhan bekerja bersama-sama dengan kita. Dalam konteks inilah, maka orang-orang Kristen perlu memiliki hati dan sikap yang terbuka dengan Firman Tuhan; kerelaan hati dan komitmen untuk mau diajar dan belajar Firman Tuhan akan membuat orang tersebut mengalami proses pembaharuan hidup dan pertumbuhan iman yang efektif.

Belajar Firman Tuhan tidaklah selalu mudah dan menyenangkan; ada kalanya saat kita membaca firman Tuhan, kita sering merasa "tidak mendapat apa-apa" atau "tidak bisa memahami" apa yang tertulis dalamnya. Tuhan sebenarnya berbicara dalam bahasa yang bisa kita mengerti; persoalannya adalah apa yang Tuhan sampaikan kepada manusia disampaikan dalam satu zaman dan konteks budaya tertentu yakni zaman dan budaya para penulis Alkitab yang jauh berbeda dengan budaya dan zaman kita; hal inilah yang membuat membaca Alkitab menjadi lebih sukar. Meskipun demikian, hal tersebut tidak berarti Alkitab tidak bisa dibaca atau tidak bisa dimengerti. Asalkan kita sunggung-sungguh mau belajar dan asalkan kita sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan minta "penerangan" maka kita pasti bisa dibimbing untuk mengerti Firman Tuhan. Jika kita membaca Firman Tuhan dan ada yang tidak kita mengerti, jangan kecewa atau putus asa, tanyakanlah hal tersebut ke pendeta atau rohaniawan yang melayani di gereja kita; mereka ada untuk membantu kita mengerti kehendak Tuhan. 

Persoalannya adalah kita sering kali tidak memiliki keinginan ataupun kerelaan ataupun komitmen dalam mempelajari Firman Tuhan. Tidak adanya keinginan, kerelaan dan komitmen dalam belajar firman Tuhan membuat kita tidak tertarik dan tidak bersedia bayar harga untuk belajar Firman Tuhan; dan jika kita dalam kondisi seperti ini, kita tidak mungkin akan bertubuh dan menjadi dewasa dalam Tuhan.

Tidak ada komentar: