Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. 1 Tesalonika 1:1-3
Setelah sekian lama membahas surat Galatia dan menyelesaikannya, sekarang kita akan mulai dengan tulisan ketiga tertua dalam Perjanjian Baru, yakni surat 1 Tesalonika yang ditulis sekitar tahun 51-52 M. Paulus menyebut jemaat Tesalonika dengan sebutan orang-orang yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Istilah ini sebenarnya adalah istilah yang penting bagi Paulus, sebab istilah ini menggambarkan hakekat atau inti dari keselamatan yang diterima orang percaya; keselamatan pada dasarnya terkait dengan dibersatukannya kembali manusia dengan penciptanya. Saat manusia jatuh dalam dosa, manusia terpisah dari Allah dan manusia memberontak kepada Allah, namun saat manusia diselamatkan, manusia dibawa kembali untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah; dan Paulus membahasakan gagasan ini dengan istilah ada "didalam Allah Bapa dan dalam Kristus."
Keberadaan kita dalam Bapa dan Kristus ini memberikan kepada kita bukan hanya relasi yang baru antara kita dengan Tuhan, namun keberadaan ini juga memberikan kepada kita kualitas hidup yang baru, yakni kualitas hidup yang dipenuhi dengan anugerah dan damai sejahtera. Kedua hal inilah yang Paulus doakan ada dan terus hadir dalam kehidupan jemaat Tesalonika. Sebagaimana kita pernah bahas sebelumnya, karunia dibutuhkan oleh setiap orang percaya supaya bisa bertahan dalam mengikut Tuhan dan damai sejahtera diberikan kepada kita supaya kita dalam hidup dalam ucapan syukur dan sukacita. Jika kedua hal tersebut ada dalam diri kita, maka sesulit apapun hidup kita dalam mengikut Tuhan, kita tidak akan mundur dan tidak akan jatuh.
Yang menarik dari kehidupan jemaat Tesalonika adalah mereka merupakan jemaat yang bertumbuh dalam Tuhan. Apa buktinya bahwa mereka bertumbuh dalam Tuhan? Paulus mengatakan bahwa ia tidak pernah melupakan baik pekerjaan iman mereka, kasih mereka dan ketekunan mereka; semua hal-hal tersebut adalah ciri dari jemaat yang bertumbuh. Pekerjaan iman tentu menunjuk pada kualitas pengajaran dan buah-buah-buah yang dihasilkannya, usaha kasih menunjuk pada segala kebaikan hidup dan kemurahan hati dari jemaat Tesalonika, sedangkan ketekunan pengharapan tentu menunjuk pada daya tahan yang mereka miliki saat berhadapan dengan penderitaan; dalam kesemuanya itu jemaat Tesalonika bertumbuh; hal inilah yang membuat Paulus bangga dengan jemaat ini.
Jika kita membaca laporan dari Lukas dalam Kisah Rasul 17: 11 disana ditegaskan bahwa jemaat Tesalonika hatinya kurang baik; namun ternyata kemudian terjadi perubahan yang luar biasa dalam jemaat ini. Tahukah anda rahasianya apa? Dalam 1 Tesalonika 1:6 ditegaskan oleh Paulus bahwa jemaat ini menerima Firman Tuhan dengan sukacita. Inilah rahasia dari pertumbuhan rohani seorang Kristen yakni kemauan dan kerelaan dalam membaca dan mempelajari kitab suci. Tuhan menggunakan dan berkarya dalam dan melalui kita suci baik untuk mengubahkan hidup kita maupun untuk memberikan pertumbuhan rohani dalam diri kita.
Pertanyaan yang harus kita pikirkan pada hari ini adalah apakah anda dan saya ingin menjadi orang Kristen yang bertumbuh? Jika anda dan saya ingin menjadi orang Kristen yang bertumbuh, apakah anda sudah rela dan mau bayar harga dalam membaca dan mempelajari Firman Tuhan? Sadarilah tanpa ketekunan dalam membaca dan mempelajari kebenaran Tuhan, kita akan mengalami kesulitan dalam bertumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar