Senin, 17 Maret 2014

Melihat Diri Dengan Benar (Galatia 5:25-26)

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. Galatia 5:25-26

Jika kita adalah orang yang benar-benar bertobat dan sudah percaya kepada Yesus maka kita hendaknya taat pada pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan telah memberikan kepada kita baik Roh Kudus maupun Firman Tuhan yang berperan sangat penting dalam proses pembaharuan hidup kita dan dalam menjaga kita supaya tidak lagi hidup dalam pola/cara hidup dalam dosa. Itulah sebabnya bagi seorang murid Yesus, tidak ada alasan lagi baginya untuk tetap kalah dalam dosa dan tetap tinggal dalam kehidupan yang memalukan karena hidup dalam kecemaran; kita mesti bisa bangkit dari kejatuhan dan berjuang untuk mematikan semua pengaruh dosa dan hawa napsunya dan dapat menikmati kebahagiaan hidup sejati karena kemengangan kita dalam Kristus; inilah pengalaman sejati dari seorang yang sudah ada dalam Tuhan. Inilah pentingnya "hidup dipimpin oleh Roh."

Disisi yang lain, Paulus menyadari bahwa ada hal-hal tertentu dalam diri kita yang dapat merusak baik pertumbuhan rohani kita maupun komunitas umat Tuhan dimana kita tinggal; hal tersebut adalah sikap gila hormat, saling menantang dan saling mendengki. Ketiga hal yang Paulus bicarakan menunjuk pada kelemahan karakter dari seseorang yang muncul karena ia tidak bertumbuh dalam Kristus; seseorang menjadi gila hormat karena ia gagal dalam melihat dengan benar siapa dirinya; ia gagal dalam memandang dirinya berdasarkan "kaca mata" Kristus, dan hal ini mengakibatkan ia mencari penghargaan pada hal-hal lain yakni pada penghargaan manusia; akibatnya ia menjadi "gila hormat." Jika seseorang sudah menjadi "gila hormat," ia pasti akan menjadi seseorang yang tidak bisa menerima kelebihan, kesusksesan dan kenyataan bahwa orang lain "lebih baik keadaannya" dari dirinya, itulah yang menyebabkan ia menantang dan mendengki orang lain. Semua persoalan ini berawal dari kegagalan seseorang dalam memandang dirinya secara benar dalam Kristus.

Menilai diri secara benar dalam Kristus adalah aspek yang sangat penting; kita harus bisa melihat diri kita dalam Kristus secara lengkap, dan Alkitab memperlihatkan kepada kita bahwa orang-orang percaya itu adalah anak-anak Allah sekaligus juga para pelayan Tuhan; sebagai anak-anak Allah, kita memiliki hubungan yang luar biasa dekat dengan Tuhan, namun sebagai pelayanan Tuhan kita harus tetap hormat dan tunduk kepada Tuhan. Kedua sisi dari relasi kita dengan Tuhan ini haruslah dilihat secara seimbang; jika seseorang hanya melihat dirinya sebagai anak-anak Tuhan, maka orang tersebut akan bersikap 'kurang ajar" kepada Tuhan; namun jika seseorang hanya melihat dirinya sebagai "pelayan" Tuhan, kita tidak akan memiliki "hubungan yang istimewa/khusus dengan Tuhan kita.

Pada kenyataannya ada banyak sekali orang-orang Kristen yang tidak memiliki cara pandang yang benar dalam melihat siapa dirinya; ada banyak orang Kristen yang minder dengan kelemahan-kelemahan alamiahnya dan akibatnya ia mengalami banyak hambatan dalam proses pertumbuhan imannya dan menimbulkan banyak masalah dalam gereja tempat ia hadir dan melayani. Salah satu kunci penting dalam memandang diri dengan benar adalah menanamkan dalam hati dan pikiran kita setiap hari mengenai siapa diri kita sebenarnya menurut Tuhan; apa yang diri kita katakan dan orang lain katakan tantang kita, hal tersebut bisa salah, itulah sebabnya jangan gantungkan penilaian diri kita pada perasaan kita ataupun pada apa yang orang lain katakan tentang kita; selalu tanyakan "siapakah aku ini menurut Tuhan?"

Tidak ada komentar: