Jumat, 21 Maret 2014

Jemaat dan Hamba Tuhannya (Galatia 6:6)

Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu. Galatia 6:6

Paulus sekarang berbicara mengenai panggilan jemaat untuk memeliharakan para guru mereka. Paulus bersandar pada ajaran Firman Tuhan dimana umat Tuhan diajari untuk bertanggungjawab dengan orang-orang yang Tuhan telah percayakan kepada mereka. Dalam kehidupan umat Tuhan, ada orang-orang tertentu yang memang harus diperhatikan penghidupannya oleh umat Tuhan; orang-orang miskin dan para janda adalah orang-orang yang tidak boleh diabaikan oleh gereja; selain mereka para guru jemaat dan pelayan-pelayan rumah Tuhan (dalam PL) juga termasuk dalam kategori orang-orang yang harus dipelihara dan dijaga oleh jemaat. Jika kita memperhatikan bagaimana PL membagi persepuluhan maka kita akan mendapatkan bahwa persepuluhan itu dibagi tiga bagian yakni untuk orang-orang miskin-janda, untuk penghidupan kaum Lewi dan untuk pemeliharaan rumah Tuhan. Dilihat dari pembagian perpuluhan tersebut, jelas kita melihat bahwa memang orang-orang yang melayani Tuhan penuh waktu harus dipelihara dan diperhatikan oleh jemaat.

Kita hidup dalam zaman yang sangat kompleks; ada gereja yang begitu menjadikan hamba Tuhannya (pendeta-pengijilnya) sebagai sosok yang begitu penting dan utama bahkan cenderung untuk mendewakan mereka; jemaat yang seperti ini biasanya akan memperlakukan hamba Tuhannya seperti "raja." Di sisi yang lain lagi, kita menemukan ada juga gereja-gereja yang mengabaikan hamba Tuhannya, mereka tidak memedulikan hamba Tuhannya dan tidak bertanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan hidupnya; bahkan ada hamba-hamba Tuhan tertentu yang harus mencari pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di sisi yang lain lagi kita melihat juga muncul semacam trend dimana hamba Tuhan melayani tanpa perlu topangan jemaat; ia bekerja atau bisnis tetapi ia juga jadi pendeta; satu sisi hal ini sepertinya baik sebab terkesan ia "tidak jadi beban" bagi jemaat; namun konsep ini jelas tidak Alkitabiah sebab seorang pelayanan Tuhan haruslah belajar hidup dari apa dia layani; hal ini bukan saja penting khususnya bagi jemaat yang dia layani.

Paulus mengajar jemaat Galatia untuk mengerti kebenaran yang penting mengenai hubungan dari jemaat dan guru-guru yang mengajar mereka dengan setia. Jika para guru ini bersedia untuk membagikan "harta sorgawi" mereka yakni pengajaran yang Tuhan telah percayakan kepada mereka, maka jemaat pun harus belajar untuk mau berbagai berkat Tuhan  yang mereka miliki dengan guru mereka. Sayangnya ada banyak umat Tuhan yang memandang hal ini sebagai "beban" yang harus dihindari dan bukan sebagai kesempatan untuk dapat melayani Tuhan dengan melayani para pelayan Tuhan. Tentu mengasihi hamba Tuhan itu bukan hanya sebatas mengasihinya dengan uang dan pemberian; dukungan doa serta dukukan dalam bentuk sikap positif dan rasa hormat kepada mereka juga merupakan sebuah bentuk tanda kasih yang begitu berarti bagi para hamba Tuhan. 

Bagimana sikap anda terhadap para hamba Tuhan? Mungkin ada yang kecewa terhadap hamba Tuhan tertentu sebab ia pernah melakukan kesalahan tertentu; jika anda merasa demikian, ampunilah dia sebab ia pun adalah manusia biasa yang bisa jatuh dalam kesalahan. Mungkin ada yang merasa biasa-biasa saja dengan hamba Tuhan; jika demikian mulailah dengan mendoakan mereka dan mengasihi mereka. Mungkin ada juga yang mulai terlalu mengidolakan dan menjadikan hamba Tuhan tertentu seperti "ilah," jika hal ini terjadi, kembalilah kepada kebenaran bahwa yang harus kita ikuti dan jadikan Tuhan bukanlah "hamba Tuhan" namun Tuhan; para hamba Tuhan pada dasarnya adalah pelayan-pelayan Tuhan yang tidak boleh menggantikan Tuhan.

Tidak ada komentar: