"...kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." Galatia 5:23
Selain kasih, sukacita, damaisejahtera, dst, Paulus menyebut dua karakter lain dari pola hidup Kristen yakni kelemahlembutan dan penguasaan diri. Kelemahlembutan adalah kualitas hidup dari seseorang yang rendah hati dan peka terhadap orang lain; hati yang lembut terkait merupakan kebalikan dari hati yang keras; jika hati yang keras adalah karakter dari orang yang tidak mempedulikan orang lain, maka hati yang lembut menunjuk pada kualitas seseorang yang peka terhadap orang lain. Dengan demikian, seorang umat Tuhan tidak bisa hidup tanpa mempedulikan orang lain atau bersikap cuek dengan orang lain, atau tidak mau peduli dengan kondisi orang lain; kepekaan hati yang menjadi ciri/karakter dari kualitas hidup orang percaya membuat kita selalu belajar untuk memperhatikan sesama kita.
Di sisi yang lainnya lagi, Paulus berbicara mengenai penguasaan diri, yang pada waktu itu digunakan dalam konteks kemampuan seseorang dalam mengendalikan dirinya sendiri khususnya dalam kaitannya dengan kebiasaan minum anggung (kemabukan). Seseorang yang dikatakan menguasai diri adalah orang yang tidak membiarkan anggur mengontrol dan mengendalikan hidupnya; dengan kata lain ia adalah seorang yang tidak membiarkan dirinya kecanduan dengan anggur. Tentu saja hal yang dapat membuat seseorang mabuk dan kecanduan bukan hanya anggur; dalam konteks zaman sekarang ada banyak hal yang dapat membuat seseorang kecanduan, misalnya saja kecanduan dalam nyari uang, atau kecanduan dalam kerja, kecanduan dalam seks, dst. Orang percaya tidak seharusnya diperbudak oleh sesuatu hal tertentu, artinya tidak ada sesuatupun yang seharusnya membuat kita kecanduan; jika ada hal-hal yang membuat kita kecanduan, kita harus melepaskan diri kita dari hal tersebut.
Setelah Paulus membicarakan mengenai buah-buah roh diatas, ia mengatakan bahwa "tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu," Pernyataan Paulus ini agak sulit untuk dimengerti, salah satu alternatif pengertian dari apa yang Paulus maksudkan adalah Paulus hendak mengatakan bahwa tidak ada hukum yang mampu membuat seseorang memiliki buah-buah roh tersebut; Paulus ingin menegaskan bahwa tindakan jemaat Galatia untuk mencoba menjadi orang Yahudi dan hidup dibawah kendali adat istiadat orang Yahudi adalah kebodohan sebab hidup yang seperti itu tidaklah membuat seseorang mengalami pembaharuan dan perubahan hidup. Mengapa demikian? Seba perubahan dan pembaharuan hidup datang dari pekerjaan Roh Tuhan yang ada dalam hidup kita, itulah sebabnya karakter-karakter positif yang Paulus bicarakan disebutnya sebagai buah-buah roh.
Apa yang Paulus ajarkan mengingatkan kita kembalai bahwa perubahan dan pembaharuan hidup kita bukanlah semata-mata usaha kita, namun itu adalah juga karya Roh Kudus; itulah sebabnya dalam proses penyucian yang kita sedang jalani, penting sekali kita mengandalkan Tuhan dan tidak bergantung pada kekuatan kita sendiri; doa penyerahan diri setiap hari kepada Tuhan dan meminta pertolongan dan enugerah Tuhan supaya dapat hidup lebih baik lagi setiap harinya adalah suatu doa yang benar dan penting untuk kita lakukan setiap harinya. Sudahkah anda berdoa seperti itu setiap harinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar