Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Galatia 4:1-5
Paulus menggunakan penggambaran dunia kuno untuk menggambarkan perbedaan antara seseorang yang berada dalam Kristus dan diluar Kristus. Sama seperti anak-anak zaman kuno, dimana mereka walapun seorang ahli waris, namun sebelum ia dewasa, ia tidaklah memiliki hak untuk melakukan hal-hal yang dia inginkan secara bebas; seorang pengawas biasanya ditugaskan oleh orang tua anak ini dimana pengawas ini bertanggung jawab penuh atas perkembangan dan pertumbuhan si anak hingga satu hari nanti ketika ia dewasa, ia dapat menjadi seseorang seperti yang diharapkan orang tuanya. Kondisi anak yang demikian pada dasarnya tidaklah beda dengan seorang budak yang juga tidak memiliki hak/kebebasan bagi dirinya sendiri. Kondisi yang sama pararel dengan manusia yang berada diluar Kristus; dimana mereka pada dasarnya adalah orang-orang yang tunduk dan takluk kepada roh-roh dunia (maksudnya dosa dan kejahatan). Meskipun demikian, melalui kedatangan Kristus, Allah telah membukakan kesempatan bagi manusia supaya kita dapat menjadi orang-orang yang lepas dari kuasa/ikatan dosa dan menerima status yang baru yakni anak-anak Allah.
Apa yang Paulus katakan tepat; sebelum kita percaya kepada Kristus, kita semua adalah orang-orang yang tunduk dan takluk kepada dunia/dosa; seberapa kuat pun kita berusaha lepas dari ikatan dosa, kita tetap jatuh dan tidak mampu lepas dari kuasanya. Saya menjadi teringat dengan kesaksian dari seorang Kristen, bagaimana sebelum percaya kepada Yesus, ia telah menjadi seorang yang taat kepada keyakinan agamanya; dalam sehari ia bisa berdoa kepada Tuhan lebih dari 7 kali; meskipun demikian saat ia berhadapan dengan istrinya yang begitu ia kasihi, yang kemudian memberitakan injil kepadanya, ia kemudian mengusir istrinya dari rumahnya; saat ia melakukan hal tersebut, ia tiba-tiba menjadi tersadar dan bertanya-tanya mengapa ia melakukan hal sekejam itu, padahal ia begitu mengasihi istrinya, namun mengapa ia tidak dapat melakukan hal yang lebih baik kepada istrinya; sejak peristiwa tersebut, ia terus bertanya-tanya apakah ia memang betul-betul mampu menjadi orang yang baik? ia pun kemudian dipimpin oleh Tuhan untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus yang membawanya kepada proses pembaharuan hidup yang sejati.
Pengalaman bagaimana kita diubahkan Tuhan adalah ciri dari karya keselamatan yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Seorang penjahat yang disalipkan bersama Tuhan saja mengalami perubahan saat mengalami perjumpaan dengan Kristus; sikapnya yang berbeda dari penjahat lainnya yang disalibkan bersama dengan Kristus, mengindikasikan bahwa ada seseorang yang berubah dalam diri orang tersebut. Bagaimana dengan anda dan saya, apakah anda dan saya mengalami juga proses pembaharuan tersebut? Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Cobalah kita mengingat-ingat mengenai tutur kata kita, apakah dalam hal bertutur kata kita mengalami pembaharuan sejak kita menerima Kristus? Coba bandingkan juga dengan cara kita dalam merespons kemarahan, apakah setelah kita menerima Kristus ada hal yang berbeda/berubah dari cara kita menangani rasa marah kita?
Jika kita menemukan bahwa dalam diri kita ada satu atau dua bahkan ada banyak hal yang sudah berubah, maka bersyukurkan kepada Tuhan; itu berarti ada buah-buah pertobatan yang muncul dalam hidup anda dan saya. Sebaliknya, jika anda menemukan bahwa tidak ada hal yang berubah dari diri anda, itu berarti ada yang tidak beres dengan diri anda atau pertobatan anda; mungkin anda belum benar-benar percaya kepada Yesus, anda perlu untuk berdoa kepada Tuhan, mohon supaya Tuhan pimpin anda kepada pertobatan yang sejati; dan jangan sungkan untuk mencari seorang pendeta/penginjil yang pasti akan membantumu dan memimpinmu untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar