Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Galatia 3:27-29
Paulus menegaskan bahwa semua orang yang telah percaya Yesus (dibaptis dalam Kristus), mereka telah mengenakan Kristus. Dalam gereja mula-mula, baptisan merupakan bagian dari proses seseorang dalam menyatakan imannya; kita juga bahkan bisa mengatakan bahwa baptisan merupakan klimaks dari keputusan seseorang saat ia bertobat dan menerima Kristus; itulah sebabnya Paulus menegaskan bahwa mereka yang dibaptiskan dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Jadi, dalam hal ini bukan sekedar baptisan yang penting, namun iman orang yang dibaptiskan itulah yang membuat orang tersebut sekarang mengenakan Kristus. Lantas, apakah maksud dari istilah "mengenakan Kristus?" Istilah ini sepertinya digunakan sebagai sebuah metafora dari perubahan status seseorang; dalam beberapa literatur kuno, disana sering digambarkan bahwa seseorang yang masuk dalam komuntas tertentu diberikan jubah yang baru; pemberiaan jubah tersebut mengindikasikan bahwa orang tersebut sekarang adalah bagian dari kelompok tersebut. Gambaran yang sama digunakan Paulus untuk menegaskan bahwa orang-orang yang percaya kepada Kristus, mereka bukan lagi merupakan bagian dari komunitas duniawi/dosa, namun merupakan bagian dari komunitas yang baru yakni komunitas Kristus.
Hal kedua yang Paulus ajarkan adalah orang-orang yang menjadi anggota komunitas yang baru tersebut, yakni komunitas Kristus, adalah smeua orang yang percaya kepada Kristus baik itu laki-laki ataupun perempuan, baik itu orang merdeka ataupun budak, baik itu orang Yahudi maupun bukan yahudi. Paulus menegaskan hal ini dengan tujuan supaya jemaat Galatia memahami dan berpegang kepada kebenaran yang terus Paulus tegaskan yakni bahwa hanya karena iman kepada Kristuslah mereka sekarang menjadi umat Allah dan bukan karena hal-hal lainnya. Dengan kata lain, walaupun mereka secara lahiriah bukanlah keturunan Abraham, namun dalam Kristus mereka telah menjadi keturunan Abraham yang akan menerima janji-janji Allah yang sebelumnya dijanjikan kepada Abraham dan keturunannya.
Dari apa yang Paulus ajarkan kita dapat belajar sesuatu yakni saat kita bertobat, menerima Kristus dan dibaptiskan, kita merupakan bagian dari komunitas yang baru, kita bukan lagi bagian dari komunitas dunia ini yang hidupnya dikuasai, dikendalikan dan berorientasi pada diri sendiri/dosa. Hal ini perlu kita renungkan sekali lagi sebab kita sering kali lupa bahwa kita sudah bukan lagi bagian dari dunia yang berdosa ini; saat kita lupa bahwa kita bukan bagian dari dunia ini, kita akan gampang kembali untuk hidup sama dengan dunia ini yakni hidup dalam berbagai kecemaran, keserakahan dan hidup hanya untuk memenuhi hastrat dosa. Jika kita sudah percaya kepada Kristus, maka kita sudah mati bagi dosa dan dunia. Kita harus sadar bahwa kita tidak bisa hidup baik dengan tata cara dunia dan sekaligus dengan tata cara ilahi; mengapa demikian? sebab kedua pola hidup tersebut berbeda bahkan bertolak belakang; untuk bisa hidup dengan tata cara dan nilai-nilai ilahi, kita harus mengingkari dan membuang pola hidup dan tata cara dunia; sebaliknya jika kita hidup dengan tata cara duniawi, maka kita akan menyangkali dan meninggalkan tata cara hidup dan pola hidup ilahi. Itulah sebabnya tidak mungkin kita bisa hidup dengan kedua hal tersebut. Itu berarti, kita haruslah memilih dengan tata cara dan pola hidup yang bagaimanakah kita akan jalani hidup kita. Hidup dengan tata cara dan pola duniawi mungkin kelihatannya menyenangkan dan penuh dengan kebebasan; namun jangan lupa ujung dari segala jalan hidup tersebut adalah penderitaan dan keputusasaan; sebaliknya jalan hidup ilahi mungkin kelihatan tidak menarik dan tidak menyenangkan, namun ketahuilah bahwa tata cara hidup dan pola hidup itu akan membawa kita kepada kehidupan sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar