Minggu, 09 Februari 2014

Panggilan Menyatakan Kebenaran (Galatia 4:15-16)

Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, dimanakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku. Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu aku telah menjadi musuhmu. Galatia 4.15-16

Dari apa yang Paulus sampaikan nampaknya jemaat Galatia mulai berubah sikap dengan Paulus. Jemaat Galatia sepertinya mulai menjauh dari Paulus dan mulai mengikuti guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran yang berbeda dengan kebenaran yang Paulus sampaikan. Jika kita menghadapi masalah seperti Paulus, kita mungkin akan memilih untuk diam atau menjauhi jemaat Galatia. Meskipun demikian, Paulus tidak memilih nyari jalan aman, ia tetap akan menegur mereka dan mengarahkan mereka supaya kembali kepada kebenaran. Paulus ingin jemaat kembali mempercayainya, itulah sebabnya Paulus bertanya apakah dengan mengatakan hal yang benar, maka Paulus akan menjadi musuh bagi jemaat Galatia, dan Paulus berharap hal tersebut tidak akan terjadi.

Mengapa Paulus tidak mencari jalan aman saja? Bukankah hal tersebut secara duniawi bisa jauh lebih baik bagi dia? Paulus menyadari bahwa hal tersebut (nyari aman) bukanlah panggilannya; itulah sebabnya walaupun kebenaran yang Paulus ingin sampaikan tidak selalu menyengkan atau enak untuk didengar, dan walaupun menyatakan hal yang benar bisa menimbulkan resiko tertentu; namun Paulus akan tetap menyampaikannya sebab ia menyadari bahwa itulah panggilan hidupnya. Sikap yang demikian adalah sikap dan karakter yang patut diteladani bukan saja oleh para hamba Tuhan, namun juga oleh orang-orang yang mau hidup bagi Tuhan dan yang benar-benar mau melayani Tuhan.

Menyampaikan hal yang benar memang tidak selalu menyenangkan; kita bahkan bisa dibenci orang lain karena mengatakan hal yang benar. Saat itu terjadi pada kita, ingatlah bahwa hal itu memang panggilan kita. Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa kita adalah "terang dunia," kita tentu tidak bisa menjadi terang dunia jika kita tidak berani mengatakan hal yang benar; jika kita diam saja saat hal yang salah terjadi, maka kita sedang menyembunyikan "terang" itu, dan jika itu terjadi, apakah lagi gunanya kita?

Tidak ada komentar: