Paulus memandang bahwa "semangat" untuk mendorong orang lain ada yang baik dan ada yang buruk; dalam ayat 17 Paulus mengatakan bahwa semangat kuat yang dimiliki oleh guru-guru palsu dalam mendorong jemaat Galatia supaya mengikuti mereka adalah semangat kuat yang salah sebab motivasi mereka adalah untuk memanfaatkan jemaat Galatia bagi kepentingan mereka. Di sisi yang lain, ada juga guru-guru yang baik dimana mereka giat dan bersemangat dalam mendorong jemaat Galatia pada hal-hal yang baik; meskipun demikian Paulus mengingatkan supaya mereka konsisten dengan pelayanan semangat tersebut, dan jangan hanya memiliki semangat yang demikian saat dilihat Paulus. Dengan demikian ada dua hal yang penting dalam semangat melayani yang benar yakni (i) tujuannya dan motivasi melayaninya haruslah benar; (ii) konsistensi mereka dalam melayani juga haruslah tetap.
Dalam kehidupan kebergereja ada dua macam orang yakni orang-orang yang pasif dan aktif; jemaat pasif biasanya hanya hadir dalam gereja untuk beribadah dan tidak mau terlibat dengan banyak kegiatan ataupun pelayanan dalam gereja; sebaliknya jemaat aktif biasanya adalah jemaat yang ikut serta bukan hanya dalam ibadah, namun dalam berbagai pelayanan gereja misalnya saja menjadi guru sekolah minggu, jadi pemain alat musik, dst. Jemaat perlu terlibat dalam pelayanan secara aktif, mengapa demikian? sebab Tuhan menempatkan kita dalam gereja dengan satu peran atau fungsi tertentu; ingatkah kita dengan gambaran yang Paulus gunakan untuk menganggambarkan peran jemaat dalam gereja? Paulus menggunakan gambaran organ tubuh dimana tidak ada satupun orang yang tidak memiliki fungsi dan peran; setiap orang percaya punya panggilan untuk berperan dan melayani gereja Tuhan.
Ada banyak orang Kristen tidak mau aktif dalam melayani sebab takut mereka akan kecewa. Ayah dari seorang pengurus gereja berkata kepada anaknya supayaa ia jangan terlalu aktif dalam melayani di gereja; "bergereja dan beribadah itu sesuatu yang baik," kata ayahnya, "namun jangan terlalu aktif, nanti kamu kecewa," Ayah dari pengurus ini dulunya adalah seorang yang aktif dalam pelayanan, namun karena ia dikecewakan dalam pelayanan, ia kemudian menjadi tidak mau aktif lagi dalam pelayanan, bahkan tidak mau ke gereja lagi. Memang dalam pelayanan ada banyak tantangan dan dibutukan banyak pengorbananl; tanpa motivasi dan tujuan yang murni dan kuat, serta tanpa konsistensi yang terus menerus dipelihara, maka pelayanan akan membawa kita pada kekecewaan, namun jika kita melayani dengan benar dan konsisten, maka pelayanan akan mendewasakan iman, karakter dan kerohanian kita.
Di sisi yang lainnya lagi, orang yang secara aktif melayani dalam gereja juga perlu untuk terus menerus memurnikan dirinnya supaya ia dapat melayani dengan motovasi dan tujuan yang benar. Kita dapat terjebak untuk melayani Tuhan demi manusia atau demi diri sendiri; hal ini salah dan akan membawa kita pada kekecewaan sebab dalam pelayanan ada begitu banyak pengorbanan yang harus diberikan. Motivasi dan tujuan melayani hanyalah untuk Tuhan dan bagi Tuhan; jika kita melayani dengan motivasi ini, maka kita akan giat, bersemangat dan konsisten dalam melayani. Apapaun tugas pelayanan kita dalam gereja, itu adalah hal yang berharga, itulah sebabnya kita harus melakukan semua panggilan pelayanan yang dipercayakan kepada kita dengan giat dan penuh semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar