Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas
aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya. Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku.
Galatia 1:13-14
Paulus menceritakan mengenai identitas dirinya sebelum ia bertemu dengan Kristus secara pribadi; ia menegaskan bahwa ia adalah seorang yang lebih maju dari teman-teman sebangsanya khususnya dalam hal-hal yang dianggap rohani oleh orang-orang Yahudi zamannya. Meskipun demikian, Paulus mengalami bahwa semua yang dia miliki (baik identitasnya maupun kehidupan agamawinya) tidak membuatnya mengerti jalan Tuhan ataupun membawanya kepada jalan Tuhan, itulah sebabnya ia tidak bisa mengetahui bahwa Yesus adalah mesias yang dijanjikan Tuhan dan gereja/para pengikut Yesus adalah jemaat Allah, dan sebagai akibatnya Paulus tanpa batas menganiaya orang-orang Kristen yang sebenarnya adalah jemaat Allah sendiri. Pengalaman inilah yang membuat Paulus mengerti bahwa manusia diselamatkan Tuhan, bukan karena keistimewaan identitasnya ataupun kehidupan agamawinya yang kelihatan bagus, namun karena anugerah Allah yang diberikan pada orang tersebut sehingga orang tersebut dipanggil Tuhan untuk menjadi umat-Nya.
Pengalaman hidup rasul Paulus sebenarnya merupakan sebuah pengalaman universal manusia bahwa tidak ada seorang pun manusia, bahkan diantara orang-orang yang dianggap dan dikenal paling saleh sekalipun, yang dapat menjadi umat Tuhan atau mengerti jalan Tuhan dengan sendirinya. Mengapa demikian? Tentu penyebabnya adalah dosa; keberdosaan kita membuat kita tidak bisa memahami kebenaran Tuhan, bahkan membuat kita menolak jalan Tuhan serta kebenarannya. Itulah sebabnya walaupun ada banyak orang yang mencari Tuhan; namun saat Tuhan menyatakan dirinya kepada manusia secara langsung dalam Kristus, manusia tetap tidak mau menerimanya sebab dosa membuat manusia menolak Tuhan.
Jika anda dan saya adalah seorang yang sekarang ini percaya kepada Yesus dan menjadi umat milik/kepunyaan Tuhan, maka sadarilah bahwa hal tersebut terjadi karena anda dan saya menerima anugerah dari Tuhan sehingga ia memanggil anda dan saya, dan sebagai akibatnya kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dan mengambil keputusan untuk menerima Kristus dalam hidup kita. Semua proses ini terjadi karena ada tangan Tuhan yang terus bekerja dan memimpin kita hingga kita dibawa Tuhan kepada pertobatan. Dengan kata lain, jika Tuhan tidak berkarya dalam kehidupan kita, tidak ada sesuatupun yang dapat membuat kita untuk mencari Tuhan apalagi percaya kepada-Nya.
Apakah kita sudah mensyukuri apa yang Tuhan sudah kerjakan dalam hidup kita yakni memanggil serta membawa kita kepada pertobatan sehingga kita menjadi umat Tuhan. Jika kita melupakan pengalaman pertobatan ini, yang sebenarnya sebuah pengalaman yang sangat penting dalam kehidupan kita, kita kemudian akan gampang menjadi kecewa dengan hal-hal kecil yang ada didepan mata kita yang berjalan tidak seperti yang kita harapkan. Mengapa kita bisa menganggap bahwa Tuhan itu tidak mengasihi kita saat doa-doa kita tidak dijawab Tuhan seperti yang kita inginkan? Salah satu penyebabnya adalah kita melupakan karya Tuhan yang lebih besar yakni menyelamatkan hidup kita; padahal jika kita berpikir bahwa hal yang paling serius dalam hidup kita Tuhan sudah tangani, apa seh artinya hal-hal kecil lainnya jika hal tersebut belum dijawab atau tidak dijawab Tuhan seperti keinginan kita.
John Newton adalah contoh orang Kristen yang harus kita teladani; saat ia menjadi tua dan renta; ia mengalami banyak sekali kesukaran. Meskipun demikian, apakah ia menjadi kecewa kepada Tuhan, mengerutu dan meninggalkan Tuhan? sama sekali tidak; ia selalu teringat dengan kasih Tuhan yang begitu besar dalam hidupnya yang membawanya keluar dari dosa kepada kehidupan yang baru dalam Kristus; pengalaman ini cukup bagi dirinya untuk melihat bahwa Tuhan begitu mengasihi dirinya walaupun tetap ada banyak kesukaran-kesukaran dan penderitaan yang harus dia alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar