Rabu, 22 Januari 2014

Kita Perlu Karunia (Galatia 2:21)

Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus. Galatia 2:21

Paulus bersyukur menyadari bahwa kalaupun ia kemudian dapat menjadi umat Allah, itu adalah karena kasih karunia yang dia terima dan bukan karena keyahudian ataupun latar belakang agamawinya yang istimewa. Paulus sendiri menyadari bahwa seseorang tidak mungkin dibenarkan (mendapatkan status sebagai orang benar) oleh karena hukum Taurat. Banyak orang Yahudi yakin bahwa mereka menjadi umat Allah karena mereka adalah orang Yahudi dan hidup menurut aturan-aturan hukum sosial yang mereka anggap sebagai hukum Tuhan; namun Paulus menyadari bahwa baik keyahudian maupun ketaatan terhadap hukum-hukum sosial tersebut tidaklah dapat membawa seseorang kepada Tuhan. Itulah sebabnya manusia (termasuk orang-orang Yahudi membutuhkan Kristus); jika memang manusia bisa dapat dibenarkan dari dirinya sendiri, maka Kristus tidak perlu datang; dengan kata lain sia-sialah kematian Yesus jika manusia memang bisa membenarkan dirinya sendiri. Jadi, realita bagaimana Tuhan datang menjadi manusia untuk menyelamatkan kita menunjukkan sebuah kenyataan bahwa manusia memang tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Karena kasih karunia kita diselamtkan Tuhan dan hal itu akan terus berlaku untuk sepanjang hidup kita; kita membutuhkan kasih karunia Tuhan bukan saja saat kita percaya kepada Kristus dan dibenarkan; namun setiap saat dan setiap waktu setelah kita ada dalam Kristus pun, kita membutuhkan kasih karunia Tuhan. Memang dalam proses pengudusan hidup kita dibutuhkan yang namanya disiplin rohani dari pihak manusia (umat Tuhan), namun di sisi yang lainnya tanpa anugerah dan karunia dari Tuhan, maka kita tidak akan mampu untuk melakukan disiplin rohani yang kita butuhkan dalam proses pengudusan kita. Jadi, kita masih terus membutuhkan karunia dan anugerah Tuhan dalam kehidupan kita, dan hal inilah yang membuat kita harus terus hidup bergantung dan berharap kepada Tuhan dalam perjalanan mengikut Kristus. Dengan kata lain, kita harus hidup dari iman kepada iman.

Doa adalah salah satu bentuk dari pernyataan iman atau kebergantungan kita kepada Tuhan. Doa yang kita bicarakan disini bukanlah semua bentuk doa yang biasa dilakukan orang Kristen; banyak orang Kristen memang rajin berdoa, namun doanya merupakan ekspresi dari keinginan duniawi kita untuk mendapatkan segala hal yang sedang kita idam-idamkan; doa yang dibutuhkan oleh umat Tuhan bukanlah doa yang seperti itu. Kita harus rajin berdoa dalam rangka meminta anugerah dan kekuatan dari Tuhan untuk mampu setiap hari hidup bagi Tuhan atau taat kepada Tuhan; jadi doa ini adalah bentuk, ekspresi dan representasi dari kebergantungan kita kepada Tuhan. Doa yang seperti inilah yang harus terus menerus kita naikan kepada Tuhan sebab kita tahu bahwa dalam hidup ini kita sangat membutuhkan anugerah atau karunia serta kekuatan dari Tuhan.

Tidak ada komentar: