Kamis, 02 Januari 2014

Karya Kristus (Galatia 1:3-5)

"... kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus,  yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.  Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin." Galatia 1:3-5

Dalam bagian salam dari surat yang ditulisnya kepada jemaat Galatia, Paulus merumuskan pengakuan iman yang paling mendasar dari iman seorang Kristen yakni keyakinan bahwa Yesus mati bagi kita untuk melepaskan kita dari kehidupan kita dari perbudakan dosa. Paulus memiliki sebuah kerangka teologi yang disebut dengan istilah "apokaliptikisme" dimana ia memandang bahwa ada dua kekuatan/kerajaan bertentangan atau berlawanan yakni kerajaan Allah dan dunia; dunia selalu melawan Tuhan dan mencoba untuk menghancurkan kerajaan Tuhan, dan dunia ini menguasai manusia yang berdosa. Kristus datang ke dalam dunia, Ia mati disalibkan supaya kita dilepaskan dari perbudakan dosa dan dunia.

Apa yang Rasul Paulus tulisakan menjelaskan kepada kita mengenai arti dari keselamatan. Hal ini penting sebab banyak orang Kristen sering kali memahami keselamatan bukan dalam kerangka yang benar. Ada orang-orang tertentu menerima Yesus (keselamatan) supaya mereka disembuhkan dari sakit yang sedang dialaminya; ada juga sebagian orang lain menerima Yesus (keselamatan) supaya ia dilepaskan dari belenggu kemiskinan; namun, Alkitab mengajarkan bahwa yang Yesus akan berikan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya adalah kelepasan dari dosa; dimana kita tidak lagi hidup di bawah perbudakan dosa, namun hidup bagi Allah.

Kelepasan dari dosa, mengapakah hal ini begitu penting? Alasannya adalah sebab dosa adalah pergumulan utama manusia; akar dari segala persoalan manusia baik yang ada dalam dunia sekarang ataupun akibatnya yang harus kita tanggung kelak saat Tuhan datang yang kedua kalinya adalah dosa. Dosa membuat manusia melakukan kejahatan, dosa juga membuat manusia harus hidup dalam kehampaan dan rasa frustasi. Itulah sebabnya yang manusia paling butuhkan dalam hidup ini adalah kelepasan dari dosa; dan Yesus mati supaya hal tersebut dapat dialami oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Hal inilah (Yesus dapat melepaskan manusia dari perbudakan dosa) yang harus kita beritakan saat menginjili orang lain; tentu apa yang kita beritakan haruslah didukung oleh kenyataan hidup kita. Kita tidak bisa secara efektif mengajakl orang untuk terima Yesus yang akan melepaskan mereka dari perbudakan dosa, jika kita sendiri yang memberitakannya masih hidup dalam dosa. Tentu hal ini tidak berarti bahwa kita harus sempurna dahulu baru kita dapat memberitakan tentang Yesus; kita tidak akan bisa sempurna dalam dunia ini, namun kita bisa bertumbuh dalam dalam kesalehan personal dan sosial kita. Pertumbuhan yang seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa disembunyikan dan pasti akan menjadi kesaksian bagi orang lain.

Ada seorang bapak yang saat ia belum percaya kepada Kristus memiliki watak yang sangat keras, dan wataknya yang keras terlihat dari tutur katanya yang sering kali keras dan tajam; namun sejak ia percaya kepada Yesus, wataknya diubahkan Tuhan, ia menjadi seorang yang lebih pengertian terhadap istri dan anak-anaknya, dan perkataannya menjadi lebih lembut. Saya pun pernah melihat seorang istri yang sebelum percaya kepada Yesus, ia sangat egois; ia menjadikan suaminya sebagai "sapi perahan," namun saat ia percaya Yesus, ia mengalami perubahan, ia belajar untuk menghormati dan mengasihi suaminya. Itulah perubahan-perubahan yang juga harus ada dalam diri kita; sebuah perubahan yang biasanya merupakan sebuah proses yang berjalan cukup panjang, namun pasti; dan perubahan seperti ini bisa dilihat dan disaksikan oleh orang lain dan hal ini menjadi kesaksian bagi mereka mengenai apa yang akan dialami seseorang saat menerima Kristus yakni dilepaskan dari perbudakan dosa. 

Tidak ada komentar: