Rabu, 01 Januari 2014

Dipanggil Untuk Melayani Tuhan dan Bukan Melayani Manusia (Galatia 1:1)

Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati ... . (Galatia 1:1)

Selama beberapa bulan kita telah membahas surat Yakobus, sebuah surat yang kemungkinan besar adalah tulisan tertua dari kitab-kitab PB; surat tersebut dituliskan sekitar tahun 40 M. Sekarang dan kedepan, kita akan mempelajari tulisan kedua tertua dalam PB yakni surat Galatia yang kemungkinan dituliskan pada tahun 49 M. 

Di awal suratnya, Paulus memperkenalkan dirinya kepada jemaat yang dia rintis dan layani yakni jemaat Galatia sebagai rasul yang dipanggil bukan karena manusia dan bukan untuk manusia tetapi dipanggil oleh Kristus. Dasar dari perkataan Paulus adalah pengalaman yang dia alami saat mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan di jalan menuju Damsyik (lih. Kisah Rasul 9). Paulus sendiri memandang bahwa peristiwa tersebut bukan hanya merupakan sebuah pertobatan, namun juga merupakan sebuah panggilan. Seperti halnya nabi-nabi dalam Perjanjian Lama menerima panggilan khusus dari Tuhan, demikian juga Paulus menerima panggilan untuk menjadi rasul dalam peristiwa tersebut. Hal inilah yang membuat Paulus menegaskan bahwa ia dipanggil bukan oleh manusia dan bukan untuk manusia.

Dari apa yang Paulus katakan, Paulus menegaskan bahwa otoritasnya adalah dari Tuhan dan bukan dari manusia; artinya, Paulus tidak akan pernah mengikuti maunya manusia dalam pelayanan sebab ia tidak tunduk pada otoritas manusia, namun hanya pada otoritas Tuhan; dan Paulus pun tidak akan menggantungkan pelayanannya pada penerimaan manusia sebab ia tidak dipanggil untuk melayani manusia namun untuk melayani Tuhan. Jadi, kalaupun manusia menolak Paulus, ia tidak akan menyerah ataupun meninggalkan pelayanan sebab ia tidak bertanggung jawab pada manusia dan bukan hadir untuk menyenangkan manusia namun untuk melayani Tuhan.

Setiap orang Kristen sebenarnya menerima panggilan umum; memang ada orang-orang tertentu yang seperti halnya Paulus menerima panggilan yang sangat khusus dari Tuhan, namun secara umum semua orang Kristen dipanggil Tuhan untuk melayani Tuhan. Dari sikap dan perkataan Paulus, kita berlajar bahwa melayani Tuhan tidaklah sama dengan menyenangkan manusia. Ada kalanya kita berpikir dan menganggap bahwa menjadi seorang Kristen yang baik itu sama dengan menjadi seorang Kristen yang bisa menyenangkan semua orang; dan untuk dapat menyenangkan semua orang, akhirnya sebagian orang Kristen bersikap toleran dengan hal yang salah dan tidak berani mengkritisi hal-hal yang salah dalam gereja. Hal ini tidak benar; kita tidak dipanggil untuk menyenangkan manusia, namun untuk melayani Tuhan; jika dengan melayani Tuhan, kita harus dibenci karena kita mengatakan hal yang benar, kita harus berani melakukannya sebab hal tersebut adalah bagian dari pelayanan kita kepada Tuhan.

Meskipun kita dipanggil untuk melayani Tuhan dan bukan untuk menyenangkan manusia, namun hal tersebut tidaklah berarti kita boleh bersikap kasar atau menggunakan kekerasan untuk menindas orang lain atas nama Tuhan. Kita harus mengerti bahwa kebenaran harus dinyatakan dalam kasih; artinya antara isi (kebenaran yang kita perjuangkan) dan cara yang digunakan haruslah sama-sama benar sebab hal yang benar pun ketika dinyatakan melalui cara yang salah, maka hal tersebut akan menjadi salah.

Mari kita belajar untuk melayani Tuhan dengan benar, dan selamat tahun baru 2014.

Tidak ada komentar: