Jumat, 17 Januari 2014

Hanya Karena Iman dan Bukan Karena Kesukuan (Galatia 2:14)

Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?" Galatia 2:14

Paulus menegaskan bahwa sikap Petrus, Barnabas dan beberapa orang Kristen Yahudi yang meninggalkan meja makan orang bukan Yahudi karena kedatangan beberapa orang yang memiliki sikap tertutup kepada bangsa bukan Yahudi adalah sikap yang tidak sesuai dengan kebenaran injil. Paulus berbicara seperti ini sebab Paulus tahu benar bahwa Petrus, Barnabas dan teman-temannya yang lain sudah memahami bahwa seseorang menjadi umat Tuhan hanya karena imannya kepada Yesus dan bukan karena identitas keyahudiannya; itulah sebabnya menjadikan keyahudian sebagai syarat umat Tuhan adalah berlawanan dengan injil Allah. Bagi Paulus, sikap membeda-bedakan manusia berdasarkan identitas sukunya (Yahudi atau bukan Yahudi) adalah sebuah pola pikir dari orang-orang yang tidak mengenal Allah (kaum kafir); itulah sebabnya bagi Paulus, Petrus dan kawan-kawannya tidak akan pernah bisa membawa seorang bukan bukan Yahudi (bangsa kafir) kepada Allah (menjadi orang Yahudi sejati), jika mereka menggunakan standard kebenaran manusia (yang menilai seseorang berdasarkan identitas kesukuan) yang sebenarnya merupakan standard yang digunakan oleh orang yang tidak mengenal Allah dan yang sebenarnya merendahkan manusia lainnya. Dengan kata lain, Petrus dan semua orang percaya harus konsisten untuk hanya menjadikan iman kepada Kristus sebagai ukuran dari status dan keberadaan seseorang dalam komunitas umat Allah.

Jika kita mengingat peristiwa pemberontakan manusia dalam Kejadian 12 (peristiwa menara Babel) dimana kesombongan (dosa) manusia membuat manusia tercerai berai; dan tercerai berainya manusia berdampak pada munculnya fragmentasi sosial dalam kehidupan umat manusia yang berdampak pada perpisahan dan pemisahan suku dan bangsa. Sebaliknya, dalam kematian Kristus, umat manusia dipersatukan; walaupun kita berbeda suku, bangsa dan bahasa, namun melalui iman kita kepada Kristus kita menjadi satu dalam komunitas umat Allah. Apa yang hilang oleh karena dosa yakni kesatuan umat manusia, telah dipulihkan oleh Allah dalam Kristus. Semangat dan prinsip kesatuan umat Allah juga ditegaskan dalam sakramen perjamuan kudus yang biasa diikuti oleh orang-orang percaya; perjamuan kudus memiliki makna yang kaya dan salah satu makna utama dari sakramen ini terkait dengan kesatuan semua orang percaya dalam Kristus; roti dan anggur yang sama yang dimakan dan diminum oleh orang-orang percaya dalam perjamuan kudus mengindikasikan bahwa dalam tubuh Kristus semua kita adalah sama dan satu; tidak ada diantara kita yang lebih tinggi ataupun rendah sebab walaupun kita berbeda dalam peran dan karya, namun satu tubuh dalam Kristus.

Ini adalah tantangan bagi kekristenan di masa sekarang; secara natural, kita senang untuk hanya bergaul dengan orang-orang yang mirip dengan kita. Memang tidak ada yang salah jika kita bergaul dengan orang-orang yang satu suku ataupun satu latar belakang dengan kita; yang menjadi masalah adalah saat Tuhan mempercayakan kepada kita orang-orang yang berbeda suku dan latar belakang, dan kita kemudian secara sadar atapun tidak dan secara langsung ataupun tidak, kemudian menolak orang tersebut atau menolak untuk memberikan tempat tertentu kepada orang tersebut karena ia berbeda dengan kita. Pengalaman bagaimana kita diselamatkan Tuhan karena iman dan bukan karena identitas kesukuan kita seharusnya membuat kita tidak melakukan hal-hal seperti yang kita bicarakan diatas. Pemahaman kita akan kebenaran seharusnya membuat kita sadar bahwa kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap orang-orang yang sukunya sering kali dianggap tidak baik. Iman kita kepada Kristus seharusnya membuat kita bisa melihat bahwa keperbedaan dalam Kristus adalah sebuah keindahan.

Tidak ada komentar: