Sabtu, 07 Desember 2013

Penyesalan Dosa Yang Sungguh (Yakobus 4:9-10)

"Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." Yakobus 4:9-10.

Kita sebelumnya telah membahas mengenai pentingnya penyesalan dosa dan komitmen untuk berubah dalam sebuah pertobatan. Dalam ay. 9-10 Yakobus menggambarkan penyesalahan akan dosa dengan istilah ratapan dan dukacita; istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan sebuah kesedihan yang mendalam dari seseorang; dan istilah-istilah tersebut digunakan Yakobus untuk menegaskan bahwa penyesalan akan dosa itu haruslah sungguh-sunguh. 

Dalam PL, kita melihat bahwa penyesalan akan dosa sering diekspreskan melalui puasa. Ketika bangsa Niniwe akan dihukum Tuhan kerena dosa-dosa mereka yang sudah memuncak di hadapan Tuhan dan Tuhan kemudian mengutus Yunus untuk memperingatkan bangsa itu, dan kemudian penduduk Niniwe bertobat, maka Alkitab menggambarkan bahwa mereka memperlihatkan penyesalam mereka terhadap keberdosaan mereka melalui puasa. Jadi, puasa merupakan salah satu cara yang bisa kita gunakan untuk memperlihatkan kesungguhan kita dalam menyelesai kejatuhan kita dalam dosa.

Kita pasti pernah melakukan kesalahan terhadap orang lain; cara kita dalam menyatakan penyesalan terhadap apa yang kita lakukan adalah dengan meminta maaf. Pertanyaannya adalah apakah permintaan maaf yang kita sampaikan akan diterima oleh orang yang kita lukai perasaannya jika kita menyatakannya dengan tidak sungguh-sungguh, misalnya saja sambil ketawa-ketawa/bercanda; kita pasti tidak akan menerima permintaan maaf dari seseorang yang kita anggap cuma pura-pura kan?

Tuhan memang berjanji bahwa setiap dosa yang kita akui dan sesali pasti diampuni Tuhan; namun pengakuan dan penyesalan dosa yang kita nyatakan pada Tuhan haruslah sungguh-sungguh dan mendalam. Puasa sebagai bentuk/ekspresi penyesalan kota terhadap dosa mungkin dapat menjadi sebuah latihan rohani yang menolong kita untuk memiliki kesungguhan dalam menyelesaikan persoalan kejatuhan kita dalam dosa.

Yakobus menegaskan bahwa jika kita sungguh-sungguh merendahkan diri kita dihadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikan kita. Tentu maksud Yakobus adalah penyelesaian dosa dengan benar akan membawa bukan saja pada pengampunan namun pemulihan. Dosa membawa kita pada penghukuman dan kehancuran diri sendir; sebaliknya penyelesaian dosa akan membawa kota pada hubungan yang kembali benar dihadapan Tuhan.

Itulah sebabnya, kita perlu menyelesaikan setiap dosa yang kita lakukan. Adalah hal yang baik, jika kita setiap hari memikirkan dan mengevaluasi hidup kita, apakah kita sudah jatuh dalam dosa-dosa tertentu. Jika kita hari itu jatuh dalam dosa, mintalah ampun kepada Tuhan. Jangan tunda-tunda membereskan dosa sebab dosa yang tidak diselesaikan akan membawa hal buruk dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: