"Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu."
Yakobus berbicara mengenai dua aspek penting dalam ayat ini. Pertama, Allah adalah Allah yang pencemburu; gagasan ini berakar dalam ajaran PL yang menegaskan bahwa Allah marah saat manusia tidak setia kepada-Nya. Kedua, Allah adalah pencipta manusia yang memberikan kepada manusia "roh" supaya manusia dapat bersekutu dengan Allah. Yakobus ingin memperingatkan jemaat yang dilayaninya bahwa Allah menciptakan manusia supaya manusia mengabdi kepada Allah; itulah sebabnya Allah akan sangat marah saat manusia memilih untuk menjadi sahabat dunia (bdk. ay. 4). Mengapa Allah marah saat manusia menjadi sahabat dunia? Jawabannya adalah sebab manusia adalah milik Allah dan bukan milik dunia; kedua, sebab Allah memiliki perasaan; ia cemburu saat umat yang dikasihinya kemudian mengkhianati Tuhan dengan jalan menjadi hidup dalam dosa (menjadi sahabat dunia).
Kita pasti pernah mengalami rasa cemburu. Rasa cemburu tentu ada yang sifatnya benar, namun ada juga yang sifatnya salah. Rasa cemburu menjadi salah saat motivasi yang mendasari hal tersebut salah dan saat cara kita mengekspresikannya juga salah. Cemburu yang kudus lahir dari kasih yang sejati. Kasih yang sejati tidak akan rela melihat orang yang dikasihinya hilang dan hancur karena sesuatu yang merusak dirinya. Hal yang sama di rasakan Allah saat ia melihat manusia hidup dalam dosa dan menjadi sahabat dunia; kasih Tuhan kepada manusia, membuat Tuhan marah saat ia melihat manusia menghancurkan dirinya sendiri dengan jalan hidup dalam dosa dan menjadi sahabat dunia ini.
Orang Kristen seharusnya memilikin sikap yang berbeda terhadap dosa dan dunia. Orang Kristen sejati pastilah tidak mau hidup dalam dosa dan menjadi sahabat dunia ini karena ia tahu bahwa hidupnya adalah milik Tuhan, dan karena ia tahu bahwa dosa akan menghancurkan baik dirinya sendiri maupun hubungannya dengan Tuhan. Sayangnya banyak orang Kristen yang menganggap dosa sebagai hal yang lumrah. Hal ini sebenarnya sangat berbahaya sebab dalam jangka panjang, kita akan terjerat dalam dosa dan sulit untuk lepas dari padanya.
Seorang muda Kristen sangat suka dengan permainan kartu; awalnya ia hanya iseng-iseng saja main kartu. Kemudian seorang temannya yang sama-sama pemain kartu mengajaknya bermain kartu dengan teman-temanya yang lain. Pada awalnya mereka hanya memakai uang taruhan kecil-kecilan, namun lama kelamaan pemuda ini mulai dikendalikan oleh keinginannya main kartu dan keinginannya untuk terus menang. Akhirnya ia terjerat dengan perjudiaan yang membawanya pada kondisi kehilangan banyak hal dalam hidupnya termasuk keluarganya sendiri.
Itulah dosa;walaupun awalnya kelihatan menyenangkan, namun dosa cepat atau lambat akan menjerat kita dan membawa kita kepada kehancuran. Itulah sebabnya Tuhan marah saat kita hidul dalam dosa sebab dosa bukan hanya menyakitkan hati Tuhan, namun dosa juga menghancurkan hidup kita sendiri. Kita harus berhenti hidup dalam dosa dan mulai hidup benar dalam Tuhan; kehidupa. Orang benar pasti akan membawa kepada kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar