Jumat, 29 November 2013

Sumber Pertengkaran Dalam Gereja (Yakobus 4:1)

"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? "

Yakobus memperingatkan mengenai bahaya dari hawa napsu yang dapat merusak baik kehidupan pribadi maupun komunal kita. Hawa napsu merupakan sumber dari sengketa dan pertengkaran dalam gereja; Yakobus tidak secara spesifik membicarakan konflik mana yang dimaksudkan, namun ia melihat bahwa keributan dalam gereja bersumber dari hawa napsu. Hawa napsu bisa membuat manusia menjadi egois dan hanya mementingkan diri sendiri serta tidak peduli dengan kebenaran Tuhan, akibatnya hubungan antara manusia dalam gereja menjadi rusak. Hawa napsu juga mengendalikan anggota-anggota tubuh kita yang lain dan membawanya pada perbuatan-perbuatan dosa.

Apakah yang Yakobus maksudkan dengan hawa napsu? Istilah "hawa napsu" menunjuk pada kecenderungan-kecenderungan dan keinginan-keinginan kita akan hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Allah. Keinginan-keinginan jahat ini berakar pada natur kita; karena natur manusia yang jatuh dalam dosa adalah jahat dan melawan Tuhan, maka kecenderungan dan keinginan-keinginan yang ada pada kita adalah juga melakukan hal yang jahat dan melawan Tuhan.

Seorang anak lahir dan tumbuh selalu dalam ajaran yang baik. Orang tua pada umumnya mengajarkan anak-anaknya hal yang baik, misalnya saja tidak berbohong, menghormati orang tua, mengasihi kakak atau adik, dst. Namun kenyataannya adalah walaupun hal yang jahat tidak diajarkan kepada anak-anak, namun kecenderungan itu tumbuh dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa natur manusia memang sudah rusak sehingga kecenderungan dan keinginan kita pun cenderung menjadi jahat.

Yakobus mengingatkan bahwa seorang pengikut Kristus seharusnya tidak dikuasai dan dikendalikan oleh hawa napsu; itulah sebabnya sungguh aneh jika ada orang-orang Kristen (yang mengaku sudah menjadi pengikut Yesus) suka bertengkar dalam gereja dan suka melakukan hal-hal yang jahat khususnya melalui perkataan mereka. Hal ini tidak boleh terjadi sebab orang-orang Kristen seharusnya adalah orang-orang yang naturnya sudah diubahkan oleh Tuhan.

Realitas yang diliihat Yakobus juga nampak dalam kehidupan Kristen masa kini; dalam gereja kita biasa melihat adanya orang-orang Kristen yang bertengkar dan hidup dalam dosa. Mengapa hal ini bisa terjadi? ada dua kemungkinan jawaban yakni pertama ada banyak orang yang mengaku Kristen tetapi belum lahir baru; artinya walaupun ia mengaku Kristen namun ia tidak benar-benar menjadi pengikut Kristus alias tidak benar-benar percaya kepada Kristus; realita bahwa orang Kristen tersebut masih suka bertengkar dan ribut satu dengan yang lain adalah bukti dari ketidakberimanannya kepada Tuhan. Kemungkinan yang kedua adalah banyak orang Kristen yang tidak memiliki desire akan kebenaran/hikmat Tuhan; jika orang-orang Kristen tidak antusias dalam mempelajari hikmat/kebenaran Tuhan, maka desire yang dia miliki pastilah dikuasai oleh dunia; inilah yang menyebabkan orang-orang Kristen tidak bertumbuh dan tidak dewasa dan sebagai akibatnya orang-orang Kristen jadi suka ribut dan bertengkar dalam gereja.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda adalah orang yang sudah lahir baru? Apakah anda memiliki desire yang kuat untuk mencari hikmat Tuhan dan belajar Firman Tuhan? Jika anda orang seperti itu, anda harusnya menjadi orang Kristen yang tidak suka melakukan dosa baik melalui perkataan maupun perbuatan, dan anda pun pasti bukan orang Kristen yang suka bertengkar dalam gereja.

Tidak ada komentar: