Sabtu, 30 November 2013

Hasrat Dosa (Yakubus 4:2-3)

"Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:2-3)

Danpak dari hawa napsu dalam kehidupan seseorang sungguh berbahaya. Yakobus mengatakan bahwa hawa napsu membuat seseorang bertengkar dan berkelahi saat apa yang diinginkan seseorang tidak tercapai; itu berarti hawa napsu bahkan membuat seseorang rela mengorbankan relasinya dengan orang lain. Bukan hanya itu, hawa napsu bahkan membuat seseorang memperalat doa untuk mencapai apa yang dia inginkan; dengan kata lain, hawa napsu bahkan membuat seseorang memperalat Tuhan demi kepentingan dirinya sendiri. Hawa napsu membuat seseorang menjadi "self center."

Saat kita memikirkan apa yang Yakobus katakan mengenai doa, bagaimana orang yang dikuasai oleh hasrat dosa bahkan sampai memperalat Tuhan demi keinginannya, kita melihat bahwa hal ini sering kita alami. Bukankah kebanyakan isi doa kita adalah permintaan kepada Tuhan untuk segala yang kita inginkan; dengan kata lain kebanyakan kita berdoa karena kita menginginkan sesuatu dari Tuhan; dengan kata lain, doa kemudian menjadi alat bagi kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan; dengan kata lain, doa menjadi alat bagi kita--bahkan--untuk memperalat Tuhan.

Isi doa kita memang menunjukkan kualitas dari doa kita; apakah doa kita sebenarnya merupakan bentuk dari hasrat dosa ataukah tidak. Dalam doa tentu saja, kita boleh meminta; namun doa bukanlah seluruhnya berisikan permintaan. Tuhan Yesus sendiri mengajar kita untuk berdoa tidak dengan menjadikan diri kita sebagai pusat dari doa kita; permintaan adalah sebagian kecil dari isi doa yang Yesus ajarkan. Dalam doa yang benar ada puji-pujian kepada Tuhan; dalam doa yang benar juga ada pengakuan iman terhadap Tuhan; dalam doa yang benar ada penyerahan diri dan hidup kepada Tuhan. Seperti itulah doa yang tidak dikuasai oleh hasrat dosa.

Bagaimana dengan kehidupan doa anda dan saya; hal apa yang paling banyak kita doakan dalam doa-doa kita? Apakah pemintaan menguasai isi doa kita? Doa itu sangatlah penting sebab melaluinya kita sedang belajar untuk (i) menyerahkan diri kita Tuhan; (ii) melatih diri untuk tidak menjadikan diri kita sendiri sebagai pusat segala sesuatu; (iii) menyatakan kepeduliaan kita kepada sesama kita. Mari kita melatih diri kita berdoa dengan tiga tujuan tersebut.

Tidak ada komentar: