Rabu, 06 November 2013

Pengalaman Yang Mengubahkan (Yakobus 2:5)

Dengarkanlah saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris dalam kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barang siapa yang mengasihi Dia. Yakobus 2:5

Nasehat Yakobus dalam ayat 5 masih terkait dengan nasehat sebelumnya mengenai sikap jemaat Kristen yang tidak boleh memandang muka, namun harus menghargai dan mengasihi semua orang termasuk orang-orang yang miskin. Kali ini, Yakobus nampaknya menggunakan ajaran Yesus dalam kotbah di bukit mengenai “berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah karena merekalah yang empunya kerajaan Allah” untuk mengingatkan jemaat yang dilayaninya bagaimana walaupun mereka adalah orang-orang yang dimata dunia miskin, namun kemudian Tuhan memanggil mereka menjadi umat Tuhan dan anak-anak Tuhan.

Yakobus nampaknya mengetahui bahwa jemaat yang dia layani pernah mengalami masa-masa sulit hingga mereka menjadi miskin dan dipandang hina oleh masyarakat non-Yahudi di zamannya; meskipun demikian, dimata Tuhan kondisi lahiriah mereka ternyata tidak menjadi ukuran bagi Tuhan dan tidak menghalangi Tuhan dalam memberikan anugerahnya bagi mereka. Berdasarkan hal inilah, Yakobus ingin mengingatkan pembacanya yang kaya (orang Kristen yang kaya) untuk tidak pernah menghina dan meremehkan orang-orang yang miskin ataupun memiliki banyak keterbatasan. Di sisi yang lain, Yakobus juga mengingatkan bahwa setiap orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh menggantungkan hidupnya kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan dalam hidupnya, mereka sesungguhnya adalah orang-orang yang kaya dalam iman dan pewaris-pewaris kerajaan Allah.

Untuk menjadi umat Tuhan tentu tidak harus miskin dan menjadi orang kaya pun pada dasarnya tidak salah, selama baik kekayaan ataupun kemiskinan kita tidak membuat kita mengandalkan diri kita sendiri ataupun menjauhkan diri kita dari Tuhan. Itulah sebabnya baik kita orang yang kaya, cukup ataupun berkekurangan, jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan dan mengasihi Tuhan serta sesame kita dengan benar, maka kita akan orang-orang yang kaya dalam Tuhan.

 Ada seorang muda Kristen yang lahir dari keluarga yang terkategori miskin, namun kemudian ia menjadi seorang yang diberkati Tuhan dengan kekayaan. Yang menarik dari pengusaha ini adalah walaupun ia seorang yang kaya, namun ia adalah seorang yang sangat rendah hati; ia tidak pernah merendahkan seorang pun dari karyawannya. Apakah yang membuat pengusaha ini memiliki karakter yang begitu baik; jawabannya terletak pada pengalaman hidup anak muda ini ketika ia menjadi karyawan dan atasannya yang adalah seorang Kristen memperlakukan dia dengan sangat baik bahkan mendorong dia untuk terus maju dan bertumbuh; pengalaman bagaimana ia diperlakukan dengan demikian baik oleh atasannya mempengaruhi sikap pengusaha ini terhadap karyawan-karyawannya.

Saat seseorang menerima keselamatan dari Tuhan, kita sebenarnya memiliki pengalaman yang indah bagaimana kita (walaupun hina dan berdosa) namun begitu dikasihi dan diihargai oleh Kristus; anehnya adalah kita kemudian gampang melupakan pengalaman tersebut dan kemudian memperlakukan orang lain dengan sikap yang sebaliknya dari sikap yang Kristus tunjukkan pada kita. Hal ini seharusnya tidak terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus; bagaimana Kristus mengasihi dan menghargai kita harusnya membuat kita bisa mengasihi dan menghargai siapun sesama kita dan bagaimanapun keadaan mereka. 

Tidak ada komentar: