Senin, 28 Oktober 2013

Pentingnya Disiplin (Yakobus 1:25)

Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Yakobus 1:25

Yakobus kembali memperlihatkan bahwa antara ketekunan seseorang untuk mempelajari firman Tuhan dan komitmen seseorang untuk mentaatinya akan membawa seseorang kepada kebahagiaan. Yang perlu kita pahami dalam ayat ini adalah Yakobus tidak sedang membicarakan mengenai ajaran keselamatan; Yakobus tidak mengatakan bahwa manusia diselamatkan oleh perbuatan; yang Yakobus ingin tekankan adalah dalam kehidupan seorang yang sudah diselamatkan harus ada integrasi antara kesetiaan seseorang dalam mempelajari firman Tuhan dan ketaatan dalam melakukannya; inilah yang dalam literatur hikmat biasa kita kenal dengan sebutan integritas.

Yang menarik perhatian kita adalah Yakobus mengatakan bahwa seseorang perlu untuk "meneliti dan bertekun dalamnya"; istilah ini pararel dengan istilah "mendengar (bukan untuk melupakannya) tetapi "sungung-sungguh melakukannya," dan kedua istilah tersebut mengindikasikan adanya sebuah kesungguhan dalam melakukan keduanya. Dengan kata lain, baik untuk "mendengar" (mempelajari firman Tuhan) dan untuk "melakukan" firman dengan sungguh-sungguh dibutuhkan yang namanya "disiplin." Tema ini pun sebenarnya menjadi bagian penting dalam literatur hikmat; dimana seseorang membutuhkan disiplin untuk membangun dirinya sendiri ataupun orang lain.

Saat kita membaca dan mempelajari firman Tuhan, kita membutuhkan yang namanya disiplin, artinya kita membutuhkan sebuah ketekunan dan latihan terus menerus sampai apa yang kita lakukan benar-benar menjadi bagian dalam hidup kita. Demikian juga dengan melakukan firman Tuhan; kita harus terus menerus melakukannya dan terus melatihnya sampai hal tersebut menjadi bagian dalam hidup kita. Pentingnya disiplin dalam mempelajari Firman Tuhan dan melakukannya menunjukkan bahwa melakukan kedua hal tersebut tidaklah mudah. Kita akan berhadapan dengan sejumlah halangan dan alasan yang membuat kita tidak mempelajari firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita, itulah sebabnya kita membutuhkan yang namanya disiplin dalam mempelajari dan melakukan firman Tuhan.

Yang indah adalah Yakobus mengatakan bahwa jika kita terus melakukan apa yang diperintahkan Tuhan yakni mendengar firman Tuhan serta mempelajarinya dan mempraktekkan setiap ajaran firman Tuhan dalamnya, maka hidup kita akan berbahagia. Mengapa bisa demikian? Sebab dalam hubungan yang benar dengan Tuhanlah manusia akan menemukan kebahagiaan internal (kebahagiaan yang datang dari dalam diri kita sendiri).

Semua manusia ingin bahagia dan mencari kebahagiaan; mengapa ada banyak orang yang rela bekerja sangat keras, menghabiskan hidupnya untuk mendapat apa yang diidam-idamkannya? bukankah jabawannya adalah karena ia ingin bahagia. Persoalannya adalah manusia mencoba mengisi kebutuhannya untuk bahagia dengan kebahagiaan eksternal (kebahagiaan dari luar), misalnya saja dengan harta benda, dengan kekuasaan dst. Semuanya itu tidak pernah bisa memberikan kebahagiaan yang kita butuhkan, malah menjadi seperti candu yang terus membuat kita semakin lapar dan haus akan kebahagiaan. Yakobus mengatakan dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, kita akan menemukan kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang bersumber dari dalam dan bukan dari luar.

Pernahkah anda memperhatikan bagaimana seseorang membangun sebuah rumah dengan baik? Bisakah anda bayangkan akan menjadi apa rumah anda jika anda membangunnya dengan tergesa-gesa. Saat anda membuat fondasi rumah tersebut, karena anda ingin cepat maka anda kemudian asal menaruh batu dan semen tanpa mengolahnya dengan baik; kemudian supaya tembok anda cepat selesai, maka anda kemudian dengan cepat menempelkan batu bata satu demi satu tanpa ada tali/benang yang memandu anda supaya batu bata yang anda susun tetap lurus, bukankah yang terjadi adalah rumah anda jadi berantakan. 

Kita dapat melihat hal yang sama dengan bangunan rohani kita; untuk membangun kehidupan iman yang kuat, kita membutuhkan yang namanya disiplin. Kita mungkin harus melakukannya setahap demi setahap, kita harus membangun relasi kita dengan Tuhan melalui sebuah proses yang barangkali tidak  mudah. Kita tidak selalu bisa memahami teks alkitab dengan mudah, kita pun tidak selalu dapat berhasil melakukan firman Tuhan dengan mudah; ada kalanya kita gagal dan ada kalanya juga kita jauh dari Tuhan. Disinilah disiplin dibutuhkan, ketekunan untuk kembali memulai kehidupan pribadi kita dengan Tuhan dan bangun kembali saat kita jauh dan jatuh. 

Mari kita setia dalam membaca, merenungkan, mempelajari dan melakukan sabda Tuhan. Hal inilah yang akan membawa kita kepada kebahagiaan sejati. 

Tidak ada komentar: