Minggu, 27 Oktober 2013

ANTARA MENDENGAR DAN MELAKUKAN (Yakobus 1:22-24)

Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Yakobus 1:22-24

Yakobus kembali menggemakan ajaran Tuhan Yesus mengenai kesatuan antara mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya. Kita tentu ingat dengan perumpamaan mengenai rumah yang dibangun di atas dasar pasir dan batu, dimana seseorang yang mendengar firman Tuhan dan melakukannya seumpama orang yang mendirikan rumah di atas batu yang tidak akan hancur saat banjir datang. Hal yang sama ditekankan oleh Yakobus bahwa antara mendengarkan dan melakukan firman Tuhan hendaklah tidak dipisahkan.

Mengapa melakukan firman Tuhan itu begitu penting? Mengenapa seseorang tidak cukup sekedar mendengar firman Tuhan saja atau juga mungkin menghafalkannya? Maka Yakobus menggunakan gambaran orang yang sedang bercermin untuk menjelaskan hal ini. Apa yang sebenarnya Yakobus mau bicarakan dengan gambaran orang yang bercermin ini? Kata kunci untuk memahami penggambaran ini adalah "mengamat-amati" dan "segera melupakannya." Dengan kata lain, melakukan apa yang kita dengar/pelajari merupakan cara pembelajaran terbaik dalam menjadikan firman Tuhan sebagai bagian dari hidup kita; tanpa melakukan apa yang kita dengar dan pelajari, maka firman Tuhan tidak akan benar-benar jadi bagian dalam hidup kita.

Satu kali dalam sebuah kelompok PA, ada seorang anak muda yang bertanya " manakah yang lebih baik, apakah mendengarkan/mempelajari firman Tuhan atau mempraktekannya," semua teman-temannya setuju bahwa mempraktekan firman Tuhan, jauh lebih penting dari pada mendengarkan/mempelajari firman Tuhan." Dalam kesempatan yang lain, ada seorang ibu yang selalu menolak ketika diajak untuk ikut serta dalam belajar firman Tuhan sebab ia menganggap bahwa yang penting itu "praktek kasih."

Konsep yang sama sering kali ada dalam pemikiran kita, dimana kita memisahkan antara mendengar/membaca firman Tuhan dengan melakukannya. Hal ini tidak tepat, kita perlu mengingat bahwa walaupun melakukan firman Tuhan adalah bagian yang penting, namun hal ini tidak terpisahkan dari mendengar dan mempelajari firman Tuhan dengan benar; kedua aspek ini, hendaknya jangan kita kontraskan sebab keduanya merupakan satu kesatuan yang sama-sama penting dalam kehidupan seorang percaya. Alasan kedua mengapa mendengar dan mempelajari Firman Tuhan juga penting adalah sebab tanpa mendengar dan mempelajari firman Tuhan dengan benar, seseorang tidak akan bisa melakukan firman Tuhan dengan benar; jadi untuk dapat melakukan firman Tuhan dengan benar seseorang perlu tahu, mendengar dan mempelajari ajaran yang benar.

Dalam sebuah acara televisi saat peringatan atas perjuangan Abraham Lincoln, salah satu keponakan dari Abraham Lincoln bersaksi bahwa banyak orang tidak memahami perjuangan Abraham Lincoln secara utuh; banyak orang hanya melihat bahwa Lincoln adalah seorang pejuang hak asasi manusia, orang yang memperjuangkan keadilan sosial bagi kaum kulit hitam di Amerika; ia menjadi sumber inspirasi bahkan untuk Barack Obama, presiden Amerika. Keponakan Abraham Lincoln, kemudian bersaksi bahwa sumber inspirasi dari perjuangan Abraham sebenarnya adalah refleksinya atas ajaran firman Tuhan; dengan kata lain, perjuangan dari Abraham Lincoln bukanlah sekedar sebuah reformasi sosial; perjuangannya pada dasarnya adalah buah dari reformasi spiritual yang mendasari dan mendorongnya untuk berjuang secara sosial.

Kesaksian ini tepat sekali; kita memang tidak bisa memisahkan antara proses pembelajaran spiritual kita (dengan firman Tuhan) dan praktek kehidupan nyata yang harus kita jalani setiap harinya. Apakah anda adalah orang yang seperti itu? Seseorang yang bukan hanya selalu rindu dan haus dalam mendengar dan mempelajari Firman Tuhan, namun selalu juga mentaati apa yang ada dengar dan pelajari setiap harinya. Apakah anda juga seseorang yang bukan hanya memiliki kehidupan yang baik secara sosial, namun juga seseorang yang selalu harus akan kebenaran dan rindu untuk mempelajarinya setiap hari? Berbahagialah orang yang baik mendengarkan dan mempraktekkan ajaran firman Tuhan setiap harinya. 

Tidak ada komentar: