"Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami dihadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami." 1 Tesalonika 2:19-20
Jika kita membaca tulisan Paulus mengenai bagaimana ia menilai pelayanannya, kita menemukan bahwa Paulus tidak mengutamakan penilaian yang diberikan manusia kepada-Nya; penilaian utama yang Paulus cari adalah dari Tuhan sendiri. Dalam teks yang kita baca hari ini, Paulus menegaskan bahwa saat Tuhan datang yang kedua kalinya, ia tahu bahwa Tuhan akan menilai pekerjaan setiap hamba-hamba-Nya, dan Paulus menegaskan bahwa karya Tuhan yang bekerja dalam diri Paulus dan jemaat Tesalonika akan menjadi salah-satu kebanggaan Paulus saat hari pertanggungjawaban itu tiba. Paulus berani berkata seperti ini pastilah karena ia tahu benar bahwa ia telah mengambil peran yang besar dalam pembanguan jemaat Tesalonika; di sisi yang lain, Paulus juga berani bekata demikian sebab Paulus telah melihat dan mendengar bagaimana jemaat Tesalonika telah bertumbuh menjadi jemaat seperti yang Paulus harapkan.
Dari apa yang Paulus tuliskan kita dapat belajar mengenai pentingnya tanggung jawab yang kita kerjakan dalam menantikan hari pertanggungjawaban. Kita barangkali sering lupa dengan adanya hari pertanggungjawaban yang harus diberikan oleh semua orang termasuk orang-orang Kristen; kita pun sering lupa bahwa saat hari itu tiba, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban atas setiap perbuatan yang kita lakukan dan juga kepercayaan yang diberikan kepada kita. Dalam kitab-kitab injil, kita menemukan bagaimana Tuhan Yesus sendiri banyak mengajarkan mengenai tanggung jawab dalam hal kepercayaan yang telah diberikan seperti pertanggungjawaban seorang pekerja terhadap kepercayaan tuannya. Kita pun akan dituntung pertanggungjawaban yang sama; apa yang kita miliki baik itu kepandaian, harta, talenta, karunisa, dsb, adalah hal-hal yang harus kita pertanggungjawabkan penggunaannya satu kali nanti. Jika kita menggunakan kepercayaan Tuhan bukan seperti yang Tuhan inginkan atau jika kita tidak menggunakan kepercayaan yang Tuhan berikan maka kita akan berhadapan dengan murka Tuhan saat hari pertanggungjawaban itu tiba.
Apa yang harus kita lakukan? (i) coba pikirkan hal-hal apa yang Tuhan telah berikan atau percayakan kepada kita; oleh karena kita dinasehati supaya jangan sampai kita lalai dalam menggunakan karunia yang ada pada kita, maka kita pertama-tama harus tahu dahulu karunia, talenta, kepercayaan apa saja yang Tuhan telah berikan kepada kita; (ii) pikirkan apakah kepercayaan yang Tuhan telah berikan kepada kita sudah kita gunakan seperti yang Tuhan inginkan; apakah kepercayaan yang Tuhan berikan kita gunakan semata-mata untuk memuaskan diri sendiri atau apakah kepercayaan yang Tuhan berikan kita gunakan untuk melayani Tuhan dan sesama? (iii) pikirkan juga apa yang harus kita lakukan supaya kepercayaan yang Tuhan berikan pada kita dapat lebih efektif dalam pekerjaan Tuhan; Tuhan menginginkan kita mengembangkan talenta/kepercayaan dari Tuhan, itulah sebabnya kita harus memikirkan bagaimana kepercayaan atau talenta itu menghasilkan sesuatu yang berguna/jadi berkat bagi orang secara efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar