Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. Galatia 5:3-4
Alasan dari mengapa Paulus melarang jemaat Galatia untuk menjadi Yahudi dengan menyunatkan diri mereka adalah sebab ada perbedaan antara sistem keyakinan antara ajaran Paulus dengan para guru palsu di Galatia; ajaran guru-guru palsu di Galatia akan membuat jemaat Galatia menjalani hidup dan keselamatan mereka berdasarkan tuntutan hukum Taurat dan tradisinya dan bukan berdasarkan anugerah Allah yang diterima dengan iman. Itulah sebabnya, jika mereka (jemaat Galatia) mempercayai ajaran dari guru-guru palsu itu, mereka akan lepas dari Kristus sebab mereka menolak jalan yang Allah telah sediakan bagi manusia untuk diselamatkan, dan mengusahakan jalannya sendiri yakni melalui menjadi seorang Yahudi.
Paulus sendiri sudah mengalami bahwa menjadi seorang Yahudi tidaklah memberikan kepada dia status sebagai umat Allah; seorang Yahudi sama berdosanya dengan orang bukan Yahudi dihadapan Allah dan seorang Yahudi akan tetap dihukum Tuhan jika ia tidak percaya kepada Yesus dan menerima anugerah keselamatan. Itulah sebabnya, jika jemaat Galatia mengikuti ajaran dari para guru palsu, mereka sama saja dengan membuang kesempatan satu-satunya bagi mereka untuk menerima anugerah keselamatan.
Saya pernah melihat ada orang-orang tertentu yang pernah mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan kebenaran Tuhan bahkan mencicipi kehidupan dalam komunitas orang percaya, namun orang tersebut kemudian meninggalkan komunitas umat Tuhan dan menjadi pengikut atau pemeluk agama lain. Hal ini memang terjadi karena orang tersebut pada dasarnya belum percaya kepada Yesus atau belum benar-benar mengambil keputusan untuk ikut Kristus; namun disisi yang lainnya, pilihan orang tersebut untuk meninggalkan komunitas Kristen dan beralih kepada agama lain adalah sebuah pilihan untuk membuang kesempatan satu-satunya bagi dia untuk menerima anugerah keselamatan.
Yang patut disayangkan adalah sering kali yang menjadi penyebab dari banyaknya orang meninggalkan komunitas Kristen adalah sikap dari orang-orang Kristen yang menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang sedang mencari jalan keselamatan. Walaupun seseorang meninggalkan kesempatan untuk menjadi pengikut Tuhan adalah karena pilihannya sendiri dalam menolak anugerah Tuhan, namun celakalah kita jika yang menjadi pemicu tindakan orang tersebut adalah karena sikap hidup kita yang menjadi batu sandungan. Hal ini membuat kita harus membuat kita sadar bahwa gereja seharusnya menjadi tempat dimana anugerah dan karunia Allah dapat dilihat dengan jelas oleh orang-orang yang sedang mencari jalan Tuhan; dan sikap hidup serta prilaku orang-orang percaya dalamnya adalah sumber kesaksian yang meneguhkan berita injil yang sedang disampaikan oleh gereja kepada dunia. Apakah hidup anda dan saya sudah menjadi sarana di tangan Tuhan dalam membawa seseorang kepada Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar