"Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!" Yakobus 5:7-8
Jika sebelumnya Yakobus membicarakan mengenai kejahatan dari orang-orang kaya yang hidupnya tidak mempermuliakan Tuhan, ia kali ini kembali berbicara kepada orang-orang Kristen sejati yang hidupnya sering kali jadi korban dari ketidakadilan dan ketidakbenaran sehingga ia mengalami penderitaan. Dalam kondisi seperti ini orang Kristen sejati dinasehati oleh Yakobus supaya mereka bersabar.
Apa yang Yakobus ingin sampaikan sebenarnya? untuk memahami pesan Yakobus, kita harus memperhatikan gambaran yang Yakobus gunakan yakni mengenai petani yang bersabar dalam menantikan turunnya hujan; gambaran ini digunakan dalam PL untuk menggambarkan pengharapan yang dimiliki oleh umat Tuhan dalam menantikan pertolongan Tuhan. Yakobus sepertinya menggunakan gambaran tersebut untuk mendorong orang Kristen melihat kepada Yesus saat mereka dalam masa-masa penderitaan. Di lihat dari konteks ini, arti dari perkataan "kedatangan Tuhan sudah dekat" menunjuk pada keyakinan bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam dengan penderitaan umat-Nya, Ia akan segera datang untuk menolong mereka.
Saat umat Tuhan mengalami penderitaan kita harus bersabar dan menguatkan hati kita, namun kita harus memahami bahwa dasar dari kesabaran kita terletak pada adanya penyerahan diri dan kepercayaan kita kepada Tuhan bahwa ia tidak akan membiarkan kita; Tuhan akan intervensi dengan ketidakadilan yang dialami dan diterima umat-Nya. Dasar inilah yang membuat seorang Kristen tidak perlu putus asa dengan penderitaannya saat ia diperlakukan secara tidak adil bahkan kejam, dan dasar inilah juga yang membuat seorang Kristen tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan sebab Tuhanlah yang akan menjadi hakim dalam kehidupan umat Tuhan.
Martin Luther King adalah seorang pejuang kemanusiaan yang harus membayar perjuangannya dengan nyawanya. Salah satu keponakan dari Martin Luther King, bermama Alveda King, pernah merasa bahwa ia sangat membenci pembunuhnya yang adalah orang kulit putih. Meskipun demikian, baik ayah maupun kakeknya mengajarkan Alveda untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun membalas kejahatan dengan kasih dan doa, itulah panggilan seorang Kristen. Alveda belajar melakukan hal tersebut, dan saat dia ditanya mengenai perasaannya terhadap orang kulit putih, ia berkata bahwa ia mengasihi mereka walaupun orang kulit hitam pernah mengalami masa-masa dimana mereka diperlakukan secara tidak adil oleh orang kulit putih. Alveda adalah contoh dari seorang Kristen yang menaruh pengharapannya kepada Tuhan dan menyerahkan penghakiman hanya kepada Tuhan.
Kita dapat mengalami ketidakadilan dalam kehidupan kita yang disebabkan oleh karena iman kita. Saat kita mengalami hal tersebut, kita tidak perlu memelihara kebenciaan dan dendam dalam hati kita; tugas kita adalah bergantung berharap kepada Tuhan dan menyerahkan penghakiman kepada Tuhan; belajarlah untuk mendoakan dan mengasihi orang-orang yang pernah berbuat tidak adil kepada kita dan menyakiti kita; saaat kita melakukan hal-hal tersebut, maka hidup kita akan dipenuhi dengan "shalom."
Apa yang Yakobus ingin sampaikan sebenarnya? untuk memahami pesan Yakobus, kita harus memperhatikan gambaran yang Yakobus gunakan yakni mengenai petani yang bersabar dalam menantikan turunnya hujan; gambaran ini digunakan dalam PL untuk menggambarkan pengharapan yang dimiliki oleh umat Tuhan dalam menantikan pertolongan Tuhan. Yakobus sepertinya menggunakan gambaran tersebut untuk mendorong orang Kristen melihat kepada Yesus saat mereka dalam masa-masa penderitaan. Di lihat dari konteks ini, arti dari perkataan "kedatangan Tuhan sudah dekat" menunjuk pada keyakinan bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam dengan penderitaan umat-Nya, Ia akan segera datang untuk menolong mereka.
Saat umat Tuhan mengalami penderitaan kita harus bersabar dan menguatkan hati kita, namun kita harus memahami bahwa dasar dari kesabaran kita terletak pada adanya penyerahan diri dan kepercayaan kita kepada Tuhan bahwa ia tidak akan membiarkan kita; Tuhan akan intervensi dengan ketidakadilan yang dialami dan diterima umat-Nya. Dasar inilah yang membuat seorang Kristen tidak perlu putus asa dengan penderitaannya saat ia diperlakukan secara tidak adil bahkan kejam, dan dasar inilah juga yang membuat seorang Kristen tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan sebab Tuhanlah yang akan menjadi hakim dalam kehidupan umat Tuhan.
Martin Luther King adalah seorang pejuang kemanusiaan yang harus membayar perjuangannya dengan nyawanya. Salah satu keponakan dari Martin Luther King, bermama Alveda King, pernah merasa bahwa ia sangat membenci pembunuhnya yang adalah orang kulit putih. Meskipun demikian, baik ayah maupun kakeknya mengajarkan Alveda untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun membalas kejahatan dengan kasih dan doa, itulah panggilan seorang Kristen. Alveda belajar melakukan hal tersebut, dan saat dia ditanya mengenai perasaannya terhadap orang kulit putih, ia berkata bahwa ia mengasihi mereka walaupun orang kulit hitam pernah mengalami masa-masa dimana mereka diperlakukan secara tidak adil oleh orang kulit putih. Alveda adalah contoh dari seorang Kristen yang menaruh pengharapannya kepada Tuhan dan menyerahkan penghakiman hanya kepada Tuhan.
Kita dapat mengalami ketidakadilan dalam kehidupan kita yang disebabkan oleh karena iman kita. Saat kita mengalami hal tersebut, kita tidak perlu memelihara kebenciaan dan dendam dalam hati kita; tugas kita adalah bergantung berharap kepada Tuhan dan menyerahkan penghakiman kepada Tuhan; belajarlah untuk mendoakan dan mengasihi orang-orang yang pernah berbuat tidak adil kepada kita dan menyakiti kita; saaat kita melakukan hal-hal tersebut, maka hidup kita akan dipenuhi dengan "shalom."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar