Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Yakobus 5:17-18
Yakobus masih membicarakan mengenai doa orang benar; sebelumnya kita sudah membahas bahwa orang Kristen haruslah menunjukkan kasihnya kepada sesama melalui mendoakan mereka saat mereka sedang dalam penderitaan, dan Yakobus juga menekankan bahwa doa orang benar didengarkan oleh Tuhan. Kali ini Yakobus menggunakan contoh Elia dari Perjanjian Lama untuk memperlihatkan bahwa doa orang benar didengarkan Tuhan; hanya saja, kali ini Yakobus menekankan bahwa orang benar yang dimaksudkan adalah orang-orang yang hidup dalam ketaatan kepada Tuhan; seperti halnya Elia yang taat kepada Tuhan saat ia harus menghadapi kejahatan bangsa Israel dan kemudian berdoa dan Tuhan menjawab doanya, demikianlah dengan orang-orang Kristen yang dalam ketaatan kepada Tuhan, doanya akan dijawab Tuhan.
Yang menarik adalah Yakobus mengatakan bahwa Elia adalah "manusia biasa sama seperti kita." Yakobus ingin kita mengerti bahwa Elia bukanlah semacam manusia "super" yang berbeda dari kebanyakan manusia; ia adalah manusia dengan segala kelemahan sama seperti kita pada umumnya; bahkan Elia pun mengalami kesukaran dan ujian iman sama seperti orang-orang Kristen yang hidup di zaman Yakobus. Meskipun demikian, Elia memilih untuk tetap taat kepada Tuhan dan mengikuti pimpinan Tuhan dalam pelayanannya; hal inilah yang membuat Elia tahu apa yang harus dia doakan dan Tuhan mendengarkan apa yang dia minta.Untuk memperlihatkan kehadiran dan kemarahan Tuhan atas bangsa Israel yang telah meninggalkan Tuhan, Elia berdoa supaya Tuhan tidak menurunkan hujan untuk satu jangka waktu yang lama; hal ini tidak mudah sebab Elia pun pasti akan mengalami kesulitan hidup jika hal itu terjad; namun Elia tahu bahwa itulah yang Tuhan kehendaki dan saat Elia berdoa kepada Tuhan, maka Tuhan menjawab doanya.
Seperti itulah doa orang benar dimana doa bukan menjadi kumpulan permintaan kita kepada Tuhan, namun sebuah ekspresi dari ketaatan kita kepada Tuhan. Doa yang seperti ini berlawanan dengan doa yang digambarkan dalam Yakobus 4:2-3 mengenai doa yang tidak dijawab Tuhan sebab apa yang kita minta dari Tuhan pada dasarnya adalah untuk memuaskan napsu diri kita. Apa yang Yakobus ajarkan juga mengingatkan kita bahwa ada kesatuan antara kesetiaan doa kita dengan kualitas dosa kita; kita bukan hanya perlu untuk belajar setia dalam berdoa, namun kita juga harus belajar untuk setia dalam mendoakan hal-hal yang benar atau hal-hal yang menjadi kehendak Allah.
Apakah dengan demikian meminta sesuatu dalam doa itu salah? Tentu saja tidak demikian, meminta sesuatu dari Tuhan tidaklah salah; namun, menjadikan doa hanyalah sebagai sarana untuk mengajukan permintaan-permintaan kita, hal itulah yang salah. Dalam doa Bapa Kami, Tuhan Yesus memberikan contoh bahwa dalam doa ada berbagai hal yang bisa kita naikan, dan permintaan pribadi adalah salah satu saja dari hal-hal yang bisa kita naikan kepada Tuhan. Itulah sebabnya mulai hari ini, mari kita belajar untuk hidup taat kepada Tuhan dan berdoa dalam kehendak Tuhan; doa seperti ini akan menumbuhkan iman kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar