Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat! Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Yakobus 5:2-3
Bagian ini adalah kelanjutan dari peringatan Yakobus kepada orang-orang kaya yang hidupnya tidak mempermuliakan Tuhan dan tidak kaya dengan kemurahan; Yakobus mengingatkan mereka bahwa kekayaan mereka (apa yang mereka miliki) akan menjadi rusak dan hancur bahkan sejak mereka masih ada dalam dunia ini (perhatikan istilah "emas dan perakmu yang sudah berkarat: artinya rusak/tidak berharga); di sisi yang lain, perbuatan mereka yang tidak murah hati sesungguhnya akan membawa mereka kepada konsekuensi penghukuman (perhatikan istilah "akan memakan dagingmu seperti api). Dengan kata lain, hidup orang kaya yang tidak kaya dalam Tuhan akan berakhir dengan penderitaan baik saat ia ada dalam dunia ini (berakhir dengan kekosongan/kehanpaan hidup) maupun saat ia harus berhadapan dengan kehidupan di masa yang akan datang setelah penghakiman (berakhir dengan penghukuman).
Apa yang manusia lakukan dengan apa yang dia miliki akan berdampak baik di masa sekarang maupun mendatang. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa setiap pilihan kita khususnya dalam menggunakan apa yang Tuhan percayakan pada kita (yang kita sebut sebagau harta milik) akan membawa kita pada konsekuensi. Jika hidup kita dalam dunia ini dikuasai oleh keinginan untuk menjadi kaya dan cinta akan uang, akibatnya kita menjadi seorang yang kikir, perhitungan dan tidak mau berkorban bagi yang lain. Sikap yang seperti ini mungkin tetap bisa membuat seseorang jadi kaya, namun tidak akan pernah membuat orang tersebut dapat menikmati kekayaannya. Di sisi yang lain lagi, sikap orang tersebut akan membawa dia pada hari penghakiman dimana ia harus mempertanggung jawabkan semua kepercayaan yang Tuhan berikan kepadanya termasuk dengan harta bendanya.
Kunci pertama untuk dapat bersikap benar terhadap harta milik adalah memandangnya sebagai milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Jika kita menganggap bahwa semua yang kita miliki pada dasarnya adalah milik Tuhan, dan kita hanya diminta untuk mengelolanya, maka kita akan menjadi orang yang tidak akan pernah takut kekurangan atau kehilangan saat kita harus berbagi harta milik kita dengan orang lain. Tahukah kita bahwa kebahagiaan hidup bukan hanya kita rasakan saat kita memiliki apa yang kita inginkan, namun justru saat kita membagi apa yang kita miliki dengan orang lain.
Kunci kedua untuk dapat bersikap benar terhadap harta miliki adalah jangan sampai kita dikuasai olehnya. Kita harus menyadari bahwa baik uang, harta dan segala hal yang ada di dunia ini mempunyai daya tarik yang luar biasa, bahkan dapat membuat kita menjadi hambanya. Itulah sebabnya Alkitab berulang-ulang mengingatkan kita bahaya dari uang dan harta benda; Tuhan Yesus menegaskan kita tidak dapat melayani Allah dan mamon; Paulus juga berkata cinta akan uang adalah akar segala kejahatan. Jadi jelas, uang dan harta memiliki kuasa untuk memperbudak kita. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk mengingatkan diri kita sendiri setiap hari bahwa kita harus menguasai diri kita supaya tidak dikusasi oleh keinginan untuk kaya dan cinta akan uang; biarlah materi menjadi pelayanan dalam hidup kita dan bukan tuan yang menguasai kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar